Abstract:
Organisasi membutuhkan informasi untuk membuat keputusan yang efektif. Keputusan yang dibuat oleh organisasi terkait dengan proses bisnis atau aktivitas bisnis yang dilakukan oleh individu atau kelompok berfungsi untuk mencapai tujuan spesifik dari suatu organisasi. Dalam menghadapi persaingan bisnis di era kemajuan teknologi, manajemen juga memerlukan pengendalian internal yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Salah satu kerangka yang digunakan dalam memastikan pengendalian internal adalah COSO Internal Control. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fierra (2016), terbukti bahwa komponen internal environment, control activities dan monitoring dapat meningkatkan efektivitas siklus pembelian. Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui peran komponen control environment, control activities dan monitoring dalam meningkatkan kualitas informasi.
COSO Internal Control memiliki lima komponen yaitu control environment, control activities, risk assessment, information and communication, dan monitoring. Peneliti akan menggunakan tiga komponen dalam penelitian ini yaitu control environment, control activities, dan monitoring untuk mengetahui karakteristik informasi seperti relevant, reliable, complete, timely, understandable, accessible dan verifiable terpenuhi.
Objek penelitian yang digunakan adalah Bagian Pemasaran dan Hubungan Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan. Peneliti menggunakan the hypothetico deductive method dalam penelitian ini. Desain penelitian ini termasuk dalam studi kausal. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data adalah penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel independen (control environment, control activities dan monitoring) dan variabel dependen (kualitas informasi).
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa penerapan control environment, control activities dan monitoring dalam Bagian Pemasaran dan Hubungan Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan sudah cukup memadai untuk meningkatkan kualitas informasi. Hal ini dapat dilihat pada pemenuhan karakteristik informasi untuk komponen control environment yaitu relevant sebanyak 14 dari 18, reliable sebanyak 14 dari 18, complete sebanyak 11 dari 18, timely sebanyak 11 dari 18, understandable sebanyak 13 dari 18, accessible sebanyak 12 dari 18, dan verifiable sebanyak 11 dari 18. Pemenuhan karakteristik informasi untuk komponen control activities yaitu relevant sebanyak 37 dari 49, reliable sebanyak 39 dari 49, complete sebanyak 30 dari 49, timely sebanyak 22 dari 49, understandable sebanyak 26 dari 49, accessible sebanyak 37 dari 49, dan verifiable sebanyak 26 dari 49. Sedangkan pemenuhan karakteristik informasi untuk komponen monitoring adalah sebanyak dua dari tiga pertanyaan yang terpenuhi. Sebagai saran, peneliti merekomendasikan perancangan DFD dan flowchart untuk memudahkan Bagian Pemasaran dan Hubungan Masyarakat dalam memahami proses bisnisnya. Selain itu, peneliti memberi saran prosedur tertulis yang dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan aktivitasnya. Untuk peneliti selanjutnya, peneliti menyarankan agar memperluas cakupan penelitian dan variabel yang digunakan agar dapat mengetahui prosedur dan pengendalian internal yang berlaku secara umum. Peneliti Juga menyarankan agar peneliti selanjutnya melakukan perancangan SOP agar dapat memberikan gambaran dan pedoman bagi perusahaan terkait.