Abstract:
Belakangan ini deteksi kerusakan pada struktur semakin populer dalam dunia ketekniksipilan. Hal ini karena dengan sistem deteksi kerusakan struktur yang baik akan mengurangi biaya perawatan pada struktur tersebut. Secara umum, deteksi kerusakan struktur mempunyai 4 tingkatan, yaitu: (1) mendeteksi apakah struktur mengalami kerusakan atau tidak, (2) menentukan lokasi kerusakan dari struktur, (3) menentukan lokasi serta memprediksi penurunan kekakuan elemen, (4) memprediksi sisa umur yang dapat dicapai oleh elemen. Skripsi ini membahas deteksi kerusakan tingkat kedua yaitu dengan metode Curvature Damage Factor (CDF). Metode ini membandingkan respons dinamik dari pemodelan kondisi awal dan kondisi rusak yang didapatkan dari program Midas FEA. Kemudian proses perhitungan analisis menggunakan program MATLAB. Ditinjau satu dimensi balok menerus dengan tiga bentang. Lokasi kerusakan dan besarnya dimodelkan menjadi 5 skema kerusakan.
Hasil yang diperoleh dalam skripsi ini sudah menunjukan lokasi kerusakan yang sesuai pemodelan, ditandai puncak grafik indeks CDF. Meskipun masih ada beberapa noise data, tetapi noise data relatif kecil sehingga tidak mengganggu pembacaan hasil indeks CDF. Metode CDF dapat mengetahui lokasi tepat kerusakan ditandai dengan puncak grafik rata bila kerusakan berada pada tengah elemen, puncak grafik curam dan muncul lebih dekat ke salah satu node dari elemen tersebut, bila lokasi retakan lebih dekat dengan node tersebut. Dengan metode ini juga dapat diketahui bahwa semakin banyak mode yang diperhitungkan akan semakin baik hasil grafik yang didapatkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode deteksi kerusakan Curvature Damage Factor (CDF) dapat diaplikasikan pada struktur sebenarnya.