dc.description.abstract |
Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang semakin tinggi menyebabkan kebutuhan akan tempat
tinggal juga meningkat. Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok karena itu pemerintah memberikan
bantuan subsidi kepada masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk dapa t membeli rumah.
Terjadinya pandemi COVID-19 mengakibatkan daya beli masyarakat juga menurun yang diakiba tkan
pendapatan yang menurun. Pada penelitian ini, daya beli masyarakat dalam memberikan cicilan untuk
membeli rumah dibuat dalam bentuk Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP). Jika
dibandingkan nilai ATP dan WTP responden yang tidak memiliki rumah pribadi, pada saat sebelum
pandemi COVID-19 ada sebanyak 70% responden yang memberikan cicilan yang sesuai dengan
kemampuan perekonomiannya, sedangkan pada saat terjadinya pandemi COVID-19 hanya seba nyak
42,86% responden yang memberikan cicilan yang sesuai dengan kemampuan perekonomiannya.
Analisis kelayakan finansial dilakukan pada pembangunan perumahan sederhana di Suma tera Uta ra
yaitu di Kabupaten Deli Serdang. Dengan harga jual yang digunakan adalah Rp 130.000.000, uang
muka Rp 7.000.000, dan cicilan Rp 2.321.000 untuk jangka waktu 60 bulan, Rp 1.305.000 untuk
jangka waktu 120 bulan dan Rp 812.000 untuk jangka waktu 240 bulan, maka pada perhitunga n NPV
diperoleh hasil NPV > 0 yaitu sebesar Rp 4.646.467.086, perhitungan IRR yang diperoleh yaitu diatas
35% dan BCR > 1 yaitu 1,1402, sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek pembangunan tersebut
layak untuk dilaksanakan. |
en_US |