Abstract:
Komplek Arcamanik Endah RW01 dan RW02 terletak di Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat. Daerah ini berada pada DAS Citarum Hulu dan memiliki sistem drainase yang terhubung langsung dengan Sungai Cipamokolan, anak sungai Citarum. Sistem saluran drainase di lokasi studi dibagi menjadi 7 saluran primer dimana 3 saluran terisi penuh, 2 saluran telah meluap dan 2 saluran lainnya belum terisi penuh. Terdapat 6 titik genangan banjir yang terjadi di dalam lokasi studi. Terjadinya genangan banjir pada lokasi studi disebabkan oleh kapasitas saluran drainase yang tidak memadai dan terdapat 7 saluran yang membawa aliran dari luar lokasi studi masuk ke dalam sistem drainase pada lokasi studi. Pemodelan dilakukan menggunakan program PCSWMM dengan periode ulang 2 dan 5 tahun. Alternatif pengendalian banjir yang dilakukan adalah membuat tampungan di rumah-rumah, membuat konstruksi ambang, dan mengalihkan debit aliran. Berdasarkan simulasi yang dilakukan, tampungan mampu menyelesaikan 4 dari 6 titik genangan dengan menurunkan kedalaman muka air sekitar 11 sampai 30 cm. Ambang mampu menurunkan genangan banjir di titik paling ekstrim sebesar 44%. Sudetan mampu menyelesaikan 2 titik permasalahan banjir yang masih tersisa