Abstract:
Menurut data dari Mordor Intelligence tahun 2019, rata-rata peningkatan demand ready-mix concrete di Indonesia adalah sebesar 8% per tahun sejalan dengan perkembangan di sektor konstruksi keseluruhan. Tren peningkatan demand ready-mix concrete secara konstan membuat produsen terkait perlu memastikan bahwa kapasitas produksi batching plant termasuk kapasitas alat berat dapat memenuhi kebutuhan di tahun mendatang. Objek studi dari penelitian ini adalah produsen ready-mix concrete, PT. Armada Hada Graha Magelang. Penelitian ini dilakukan dengan memproyeksikan kebutuhan produksi ready-mix concrete di tahun mendatang dengan metode eksponensial Holt-Winter, kemudian dilakukan pengecekan terhadap kapasitas batching plant, wheel loader, excavator, mixer truck. Selain itu dilakukan pengecekan terhadap kapasitas stockpile dan penentuan volume komposisi tiap material. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, didapat kebutuhan produksi dalam 1 tahun adalah 69.555 m³ dengan kebutuhan maksimum harian sebesar 359 m³. Kemudian diperoleh kapasitas batching plant sebesar 34,161 m³/jam, wheel loader 103,258 m³/jam, excavator 70,533 m³/jam, mixer truck 2,749 m³/jam, dump truck 6,666 m³/jam telah memenuhi kebutuhan produksi dan pengangkutan material. Mengacu pada komposisi material desain K-250, didapatkan variabel biaya dalam memproduksi 1 m³ ready-mix concrete adalah semen dengan persentase biaya 47,2%, split 17,75%, pasir 12,43%, biaya investasi alat 17,32%, biaya bahan bakar alat 4,23%, total gaji 0,62%, biaya tempat produksi 0,25%, admixture 0,18%, dan biaya listrik 0,02% dengan total biaya Rp 666.250,88- per meter kubik.