Abstract:
Terdapat beberapa metode konstruksi jembatan yang umum digunakan, salah satunya adalah metode
konstruksi jembatan secara balanced cantilever. Metode konstruksi jembatan balanced cantilever
sangat cocok digunakan pada daerah lembah dan perairan, atau pada daerah yang aktivitasnya padat.
Hal ini dikarenakan konstruksi langsung dilakukan di atas jembatan dengan memanfaatkan efek
kantilever, dan penggunaan perancah sangat minim. Namun, metode konstruksi ini memiliki
kelemahan, yaitu penggunaan tulangan prategang pada tepi atas yang boros untuk menopang berat
segmen-segmen jembatan selama masa konstruksi. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis
penggunaan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP) sebagai pengganti dari sebagian tulangan
prategang tersebut. Bentang jembatan sepanjang 80 meter yang akan dianalisis dibangun secara cast
in-situ dengan mutu beton 45 MPa dan menggunakan gelagar box girder bertipe 1-cell. Pemodelan
dan analisis dilakukan dengan bantuan program MIDAS Civil serta perhitungan manual. Jumlah
reduksi strand didapat dengan membandingkan kebutuhan strand pada jembatan tanpa CFRP
dengan jumlah strand yang optimal, terhadap jembatan dengan jumlah strand yang dikurangi dan
digunakan CFRP berbagai variasi ukuran. Jumlah strand dan ukuran CFRP yang digunakan
berdasarkan pertimbangan terhadap batas tegangan ijin, kuat lentur dari box girder, dan jumlah
minimum tulangan prategang yang harus digunakan. Dari hasil analisis, didapatkan reduksi jumlah
strand total tulangan prategang sebesar 11.75% atau 48 strand tiap bentang jembatan jika dipasang
CFRP 1 lapis dengan lebar 6 m sepanjang 11.5 m dari tengah pilar dibandingkan pada jembatan
tanpa CFRP dengan jumlah strand tulangan prategang yang optimal
