Abstract:
Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan infrastruktur, produksi semen di dunia, termasuk
Indonesia, mengalami peningkatan. Peningkatan produksi semen dapat berdampak buruk bagi
lingkungan karena pada proses pembuatannya, diperlukan pembakaran dengan suhu tinggi yang
akan memproduksi gas karbon dioksida (CO2) yang berlebih. Oleh karena itu, penggantian sebagian
semen dengan kapur dolomit dapat mengurangi dampak buruk bagi lingkungan. Persentase
penggantian semen dengan kapur dolomit dilakukan sebesar 0%; 10%; 20%; dan 30% dengan
variasi water-to-binder ratio (w/b) sebesar 0,3; 0,4; dan 0,5. Hasil pengujian dengan w/b sebesar
0,3; 0,4; dan 0,5 dengan penggantian semen dengan kapur dolomit sebesar 10% menunjukkan
adanya peningkatan nilai kuat tekan pasta semen dibandingkan dengan pasta semen tanpa campuran
dolomit. Dari hasil pengujian w/b 0,3 dengan persentase penggantian semen dengan kapur dolomit
sebesar 10% didapatkan nilai kuat tekan pasta semen tertinggi, sebesar 47,71 MPa dan 54,35 MPa
pada umur 28 dan 56 hari. Penggantian sebagian semen dengan kapur dolomit sebesar 10% dengan
w/b 0,3 juga membuat kuat tekan pasta semen pada umur uji 28 hari dan 56 hari meningkat sebesar
3,81% dan 6,00% dibandingkan pada pasta semen tanpa campuran kapur dolomit. Selain itu
didapatkan pula hasil pengujian strength activity index kapur dolomit, sebesar 50,60%. Dari
pengujian ini juga diketahui bahwa kuat tekan memiliki hubungan berbanding terbalik dengan w/b.