Abstract:
Surabaya merupakan salah satu kota di wilayah Indonesia dengan tingkat risiko gempa yang tinggi
sehingga perencanaan struktur bangunan beton bertulang harus dilakukan sesuai standar bangunan
yang berlaku, yaitu SNI 1726:2019, SNI 2847:2019, dan SNI 1727:2020. Seiring perkembangan
teknologi, teknologi beton juga terus berkembang sehingga ditemukannya High Performance Concrete
(HPC). HPC adalah beton mutu tinggi yang memiliki banyak keunggulan, diantaranya meningkatkan
durabilitas beton dan dapat mengurangi dimensi penampang elemen struktur. Akan tetapi, semakin
tinggi kuat tekan beton, beton akan semakin getas. Oleh karena itu, dalam pengaplikasiannya, steel
fiber perlu ditambahkan ke dalam HPC. Saat ini, struktur gedung beton bertulang dengan sistem ganda
yang terbuat dari HPC dengan dan tanpa steel fiber masih jarang ditemukan, khususnya di Indonesia.
Dengan demikian, studi analisis perilaku bangunan gedung beton bertulang dengan sistem ganda
dengan material HPC dengan dan tanpa steel fiber akibat beban gravitasi dan gempa perlu dilakukan.
Studi ini bertujuan untuk membandingkan perilaku bangunan gedung beton bertulang sistem ganda
yang terbuat dari HPC dengan dan tanpa steel fiber. Denah lantai tipikal bangunan terdiri dari arah-x
yang terdapat kombinasi 4 buah dinding struktural khusus dan sistem rangka pemikul momen khusus
dan arah-y yang hanya terdapat sistem rangka pemikul momen khusus. Analisis nonlinear dengan
program OpenSEES dilakukan untuk memperoleh respons nonlinier elemen struktur balok dan kolom.
Untuk mengetahui respons nonlinier dinding struktural khusus, kurva tegangan – regangan HPC
dengan dan tanpa steel fiber dan kurva tegangan – regangan baja tulangan diinput ke dalam program
analisis struktur. Analisis statik nonlinear dilakukan untuk mengetahui perbandingan respons model 1,
yaitu model dengan steel fiber dan model 2, yaitu model tanpa steel fiber. Hasil analisis menunjukkan
bahwa performance level arah-x dari model 1 adalah Immediate Occupancy, sedangkan performance
level arah-y pada model 1 serta arah-x dan arah-y pada model 2 adalah Damage Control