dc.description.abstract |
Pondasi terdiri dari pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi tiang pancang yang
merupakan pondasi dalam, memperoleh daya dukungnya dari gesekan antara selimut tiang dengan
tanah dan dari tahanan ujungnya. Perlu dilakukan pengkajian daya dukung tiang pancang panjang
berdasarkan hasil uji di lapangan yaitu uji pembebanan dinamik (PDA), Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk melakukan analisis daya dukung tanah pada pondasi tiang pancang berdasarkan data
hasil uji Pile Driving Analyzer (PDA) yang dilakukan di lapangan, kemudian memperoleh kapasitas
daya dukung tiang pancang panjang yang akan digunakan sebagai pondasi. Analisis akan dilakukan
untuk mendapatkan daya dukung dengan cara statik dan dengan berdasarkan data uji NSPT. Untuk
mencari data yang terbaik pada perhitungan gesekan selimut digunakan data dati piezocone test dan
dari korelasi NSPT. Perhitungan dilakukan pada setiap bore hole untuk mengetahui bore hole mana
yang memiliki nilai perhitungan terdekat. nilai daya dukung ujung menggunakan perhitungan uji
SPT dengan metode Meyerhof adalah yang paling mendekati nilai daya dukung ujung pada setiap
tiang pancang. nilai daya dukung selimut yang lebih mendekati untuk setiap tiang pacang adalah
dengan menggunakan perhitungan metode Tomlinson. Nilai daya dukung ultimit kombinasi antara
metode Tomlinson dengan metode Meyerhof yang paling mendekati nilai daya dukung ultimit uji
PDA di lapangan untuk setiap tiang terdapat pada perhitungan di bore hole 3 (IP 46, IP 51, dan IP
20) dan bore hole 4 (IP 64 dan IP 61). Pada tanah lacustrine, perhitungan yang lebih cocok adalah
dengan menggunakan data berdasarkan uji piezocone test di lapangan. Nilai gesekan selimut pada
tanah lacustrine bandung berdasarkan data uji piezocone test berkisar diantara 1 ton/m2 hingga 3
ton/m2. |
en_US |