Abstract:
Tanah merupakan dasar dari suatu bangunan atau pekerjaan konstruksi yang mempunyai peran penting untuk memikul beban bangunan itu sendiri. Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut (Das,1998). Jika tanah pada lokasi suatu bangunan atau pekerjaan konstruksi terbilang buruk, maka akan menghambat proses konstruksi bangunan dilokasi bahkan berpotensi membahayakan pekerja dan lingkungan sekitar. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan stabilisasi tanah. Stabilisasi tanah dapat dilakukan secara mekanis maupun kimiawi untuk memperbaiki sifat tanah tersebut. Pada kesempatan ini, peneliti akan melakukan uji stabilisasi tanah secara kimiawi menggunakan slag feronikel dengan aktivator kalium hidroksida (KOH) yang berfungsi sebagai bahan campuran. Stabilisasi tanah dilakukan dengan variasi campuran slag sebesar 5%, 10%, dan 15% dengan aktivator 10% KOH terhadap slag yang digunakan pada kondisi unsoaked dan soaked. Uji unconfined compression test dilakukan setelah melewati waktu curing selama 3 hari dan 21 hari. Dari hasil uji terjadi peningkatan tertinggi kuat tekan tanah dan kuat geser tanah kondisi unsoaked pada campuran 10% slag + 10% KOH curing 21 hari, sedangkan peningkatan tertinggi kuat tekan tanah dan kuat geser tanah kondisi soaked pada campuran 15% slag + 10% KOH curing 21 hari
