Abstract:
terus meningkat. Saat ini, salah satu hasil tambang yang sangat diminati adalah batu bara, karena dibutuhkan sebagai pembangkit listrik baik di Indonesia maupun di luar negeri. Meskipun memiliki banyak manfaat, aktivitas penambangan yang dilakukan juga memiliki dampak negatif. Perusahaan perlu mengungkapkan informasi terkait aktivitas yang berdampak pada aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial dapat ditemukan dalam sebuah laporan keberlanjutan. Dalam menyusun laporan keberlanjutan, perusahaan dapat mengacu pada standar internasional yaitu GRI Standards. Topik yang diangkat dalam laporan keberlanjutan merupakan topik yang dianggap penting oleh perusahaan atau disebut sebagai topik material. Dalam penelitian ini, penulis ingin menganalisis bagaimana pelaporan keberlanjutan yang telah dilakukan oleh perusahaan, cara penentuan topik material, serta kesesuaian pengungkapan topik material dalam laporan keberlanjutannya.
Laporan keberlanjutan yang disusun berdasarkan GRI Standards memberikan informasi tentang kontribusi positif atau negatif organisasi bagi pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan pengungkapannya, GRI Standards terbagi ke dalam dua komponen dan terbagi ke dalam empat seri yaitu pengungkapan standar universal dan pengungkapan topik spesifik yang dibagi ke dalam tiga kategori yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dalam menentukan topik material, perusahaan perlu mempertimbangkan kombinasi faktor internal dan eksternal ketika menilai apakah suatu topik bersifat material. Pertimbangan yang matang dalam pemilihan topik material berpengaruh pada pengungkapan yang dilakukan dalam laporan keberlanjutan agar sesuai dengan topik spesifik yang diminta untuk setiap topik material. Dari topik yang diangkat pada penelitian ini, terdapat variabel tunggal berupa analisis pengungkapan topik material dalam laporan keberlanjutan. Metode penelitian yang digunakan untuk menilai kesesuaian pengungkapan adalah content analysis. Penilaian tingkat kesesuaian dilakukan dengan membandingkan topik spesifik yang diungkapkan perusahaan pada setiap topik material yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan topik spefisik dalam GRI Standards. Pada penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keberlanjutan. Laporan keberlanjutan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah laporan keberlanjutan yang diterbitkan oleh perusahaan tambang batu bara yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang menjadi subjek penelitian adalah PT Adaro Energy Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT Darma Henwa Tbk, PT Delta Dunia Makmur Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk., PT Bukit Asam Tbk, PT Petrosea Tbk, dan PT Toba Bara Sejahtera Tbk. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa laporan keberlanjutan perusahaan yang diteliti telah mengacu pada GRI Standards opsi ‘core’. Perusahaan juga melengkapi laporan keberlanjutan dengan perbandingan kinerja periode sebelumnya. Data yang dicantumkan pada laporan keberlanjutan merupakan gabungan dengan anak usaha. Penentuan topik material dilakukan dengan membentuk grup diskusi internal guna membahas dampak operasional terhadap para pemangku kepentingan utama serta mempertimbangkan masukan dari beberapa pihak eksternal. Terdapat 5 perusahaan yang telah menampilkan matriks materialitas guna memudahkan pembaca untuk mengetahui prioritas topik material yang dipilih oleh perusahaan. Perusahaan yang diteliti memiliki pemenuhan topik spesifik yang tinggi pada aspek sosial dan aspek ekonomi, namun pemenuhan topik aspek lingkungan masih lebih kecil dari kedua aspek lainnya.