Abstract:
Provinsi Jambi adalah provinsi strategis yang terletak di segitiga pertumbuhan wilayah Indonesia, Malaysia dan Singapura. Selain itu, Provinsi Jambi kaya akan sumber daya yang mendorong perekonomian dari berbagai sektor seperti pertanian, perkebunan, perhutanan, pertambangan. Selain itu berkembang pesatnya pembangunan infrastruktur dan bertambahnya proyek swasta di Provinsi Jambi terkait pembangunan tol Sumatera, pembangunan bandara, perbaikan jalan mengakibatkan permintaan akan baja pun ikut meningkat. Oleh sebab itu, banyak gudang besi di Jambi yang menjual aneka besi seperti plat yang beragam jenis, pipa, besi wide flange, dan lain-lain. Gudang besi menyediakan aneka besi baja yang dibutuhkan untuk proyek jalan, pembangunan pabrik dan kebutuhan bengkel.
Pemeriksaan operasional merupakan salah satu bentuk pencegahan yang
dikembangkan oleh manajemen untuk dapat mempertahankan efektivitas perusahaan, walaupun penyimpangan operasi perusahaan semakin meningkat dan membutuhkan perhatian yang lebih besar dari manajemen itu sendiri. Secara umum tujuan pemeriksaan operasional adalah agar kegiatan operasi perusahaan berjalan dengan efektif dan efisien.
Kegiatan operasional yang paling penting yaitu pengelolaan persediaan, karena persediaan adalah faktor utama perusahaan untuk memperoleh laba. Teknik pengelolaan data yang digunakan adalah teknik kualitatif. Data dikumpulkan dengan wawancara, oservasi dan studi literatur. Dari data primer dan sekunder terkait
aktivitas-aktivitas pembelian yang terjadi di perusahaan, selanjutnya akan di analisis dan diolah untuk menghasilkan kesimpulan yang dapat berguna bagi perusahaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan operasional yang dilakukan, disimpulkan bahwa
secara keseluruhan prosedur pengelolaan persediaan pada CV.A belum efektif dan efisien. Terdapat beberapa kelemahan seperti tidak dilakukannya pencatatan persediaan dan stock opname, perusahaan tidak memiliki SOP secara tertulis, penyimpanan persediaan di gudang belum berjalan dengan baik , lemahnya pengawasan terkait
aktivitas pengelolaan persediaan dan persediaan yang disimpan tidak tertata rapi dan banyak persediaan yang tertimbun. Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut disarankan agar perusahaan melakukan pencatatan jumlah persediaan yang masuk dan keluar agar stock opname juga dapat dilakukan guna membantu pemilik dalam
melakukan pemesanan agar tidak kelebihan atau kekurangan dan juga membantu perusahaan mengetahui adanya persediaan yang hilang, memiliki SOP secara tertulis untuk mengingatkan karyawan mengenai tugas dan tanggung jawabnya. Selain itu peneliti juga menyarankan agar CV.A melakukan pemeriksaan operasional secara rutin
dan berkala agar dapat mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang terjadi dan adanya risiko kelemahan yang baru yang akan terjadi pada perusahaan, sehingga diharapkan perusahaan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pengelolaan persediaannya.