Abstract:
Salah satu tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh laba. Perusahaan dapat memperoleh laba apabila dapat bersaing dan bertahan dalam persaingan di dunia bisnis. Persediaan merupakan salah satu bentuk aset perusahaan yang dapat mendukung perusahaan untuk memperoleh laba. Persediaan harus dikelola dengan baik melalui aktivitas pengelolaan persediaan yang efektif dan efisien. Untuk mengetahui apakah pengelolaan persediaan dilakukan dengan efektif dan efisien, maka dibutuhkan pemeriksaan operasional untuk menilai dan mengevaluasi aktivitas pengelolaan persediaan yang ada.
Pemeriksaan operasional merupakan proses untuk menganalisis kegiatan operasi internal perusahaan untuk mengidentifikasi area masalah dan/atau kelemahan yang perlu dilakukan perbaikan. Pemeriksaan operasional juga memberikan informasi terkait risiko-risiko yang dapat terjadi pada perusahaan sehingga dapat dilakukan tindakan untuk mengantisipasi terjadinya risiko tersebut. Pemeriksaan operasional menghasilkan rekomendasi untuk pihak manajemen atas temuan yang diperoleh. Rekomendasi yang diterapkan oleh pihak manajemen diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pada aktivitas dan operasi yang dilakukan pemeriksaan operasional. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pemeriksaan operasional pada pengelolaan persediaan. Penelitian ini dilakukan di Super Indo Moch. Ramdan, Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi lapangan yang terdiri dari: wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis besarnya kerugian akibat persediaan yang rusak yang tidak dapat diretur. Penelitian ini juga dilakukan untuk menentukan besarnya potensi kehilangan pendapatan akibat persediaan yang tidak dapat terpenuhi oleh supplier. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terkait aktivitas pengelolaan persediaan di Super Indo Moch. Ramdan maka dapat ditentukan masalah yaitu: pengelolaan persediaan jenis food yang tidak sesuai prosedur, pengelolaan persediaan jenis non-food yang tidak sesuai prosedur, segregation of duties tidak diterapkan pada pengelolaan persediaan, kebijakan dan prosedur penerimaan tidak diterapkan dengan baik, dan terdapat potensi kehilangan pendapatan akibat persediaan yang tidak terpenuhi oleh supplier. Masalah yang terjadi di Super Indo Moch. Ramdan menyebabkan kerugian di bulan September 2021 hingga November 2021 pada persediaan jenis food senilai Rp7.081.189,00 dan kerugian pada persediaan jenis non-food senilai Rp2.417.530,00. Sementara potensi kehilangan pendapatan Super Indo Moch. Ramdan akibat persediaan yang tidak dapat terpenuhi oleh supplier pada bulan September 2021 senilai Rp7.763.850,00, pada bulan Oktober 2021 senilai Rp6.003.140,00, dan pada bulan November 2021 senilai Rp8.338.030,00. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk mengatasi masalah yang terjadi antara lain adalah: pembelian persediaan dilakukan oleh pihak yang berwenang, penerimaan persediaan dilakukan oleh pihak yang menguasai di bidangnya, serta penyimpanan persediaan dilakukan sesuai SOP dan diawasi setiap saat. Rekomendasi yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan persediaan Super Indo Moch. Ramdan.