Abstract:
Pelabuhan X terletak di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Potensi utama dari wilayah ini berasa dari sektor pertanian dan perkebunan, dengan jagung sebagai salah satu produk unggulan. Produk unggulan ini didistribusikan dalam kemasan peti kemas melalui Pelabuhan X. Penelitian ini dilakukan untuk merencanakan kebutuhan fasilitas bongkar muat peti kemas berdasarkan nilai kinerja operasionalnya. Nilai kinerja yang dipakai adalah Berth Occupancy Ratio (BOR) dengan batas 75% untuk dermaga; dan Yard Occupancy Ratio (YOR) dengan batas 70% untuk lapangan penumpukan. Hasil proyeksi terhadap aktivitas bongkar muat peti kemas memperkirakan bahwa pada tahun 2050, sebanyak 77.382 TEUs peti kemas akan dilayani di Pelabuhan X, meningkat sebesar 61,02% dari tahun 2020. Berdasarkan proyeksi tersebut, hasil analisis kinerja operasional fasilitas eksisting Pelabuhan X menunjukkan bahwa dermaga peti kemas diperkirakan melampaui nilai rujukan okupansi maksimalnya di tahun 2040. Sedangkan lapangan penumpukan peti kemas di Pelabuhan X diperkirakan melampaui nilai rujukan okupansi maksimalnya (YOR 70%) di tahun 2026. Berdasarkan aspek finansial, dapat disimpulkan bahwa akan dilakukan pengadaan alat Harbour Mobile Crane (HMC) sebanyak satu unit yang disertai dengan perkuatan dermaga untuk menjaga kinerja operasional dermaga Pelabuhan X. Sedangkan untuk lapangan penumpukan, akan dilakukan pengadaan alat Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC) sebanyak 2 buah agar kinerja operasional lapangan penumpukan Pelabuhan X tetap terjaga.