Abstract:
Sejauh ini, tingkat imbal hasil investasi untuk produk asuransi unit link di Indonesia masih
bersifat fluktuatif dan bergantung pada tingkat imbal hasil instrumen investasinya. Akan tetapi,
tingkat imbal hasil investasi bersih yang akan diberikan kepada pemegang polis juga dapat
diproyeksikan di awal tahun. Tingkat imbal hasil tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk
memilih instrumen investasi yang tepat dan disebut sebagai tingkat suku bunga yang dikreditkan.
Di samping itu, tingkat suku bunga terus bergerak dari waktu ke waktu dan tentunya berpengaruh
bagi perusahaan asuransi. Pergerakan tingkat suku bunga tersebut juga akan memengaruhi
hasil dari tingkat suku bunga yang dikreditkan. Oleh karena itu, tingkat suku bunga yang
dikreditkan tidak dapat ditentukan secara sembarangan dan membutuhkan metode yang tepat
untuk mengurangi risiko kerugian. Tingkat suku bunga yang dikreditkan dapat dihitung dengan
bantuan Metode Investasi Tahunan dan Metode Portofolio. Kedua metode tersebut tentunya
memiliki kelebihan dan kekurangan, tetapi dapat membantu menentukan tingkat suku bunga
yang dikreditkan dengan hasil yang cukup adil bagi para pemegang polis dan perusahaan asuransi.
Kemudian, kedua metode tersebut juga dapat digunakan untuk keadaan tingkat suku bunga
yang berbeda, sehingga metode yang lebih cocok dapat ditentukan berdasarkan keadaan tingkat
suku bunga. Selain itu, perusahaan asuransi juga dapat mengaproksimasi tingkat imbal hasil
yang akan didapatkan oleh pemegang polis di akhir periode asuransi dengan bantuan tingkat
suku bunga yang dikreditkan dan dengan menggunakan asset rollover.