Abstract:
Karakteristik proyek konstruksi yang dinamis menjadikan aktivitas konstruksi selalu dalam kondisi
penuh risiko. Variasi yang ada pada proyek konstruksi, baik itu pihak-pihak yang terlibat,
lingkungan yang dihadapi, proses kerja dan lain-lain seringkali memicu terjadinya change order.
Change order umumnya memiliki dampak negatif terhadap proyek. Berdasarkan telaah terhadap
sejumlah literatur, diperoleh 23 buah faktor risiko penyebab change order. Duapuluh tiga faktor ini
digunakan untuk menelaah 64 item perubahan yang terjadi pada proyek pembangunan wisata
edukasi akuarium di Jakarta. Berdasarkan 64 item perubahan tersebut diketahui bahwa tidak semua
faktor risiko terjadi pada proyek ini, hanya ada enam faktor risiko yang terjadi. Lebih jauh
berdasarkan riwayat perubahannya analisis dilanjutkan dengan pengklasifikasian atas pihak
penyebab, faktor risiko berdampak terbesar, dan paket pekerjaannya. Hasil kajian mendapati bahwa
pihak pengguna jasa (pemberi kerja) adalah pihak penyebab terbanyak sebanyak 50 kali. Sementara
faktor risiko terbesar adalah akibat dari perubahan desain dan perubahan lingkup kerja, masingmasing
memiliki frekuensi 20 kali. Empat puluh kali perubahan ini memiliki dampak biaya sebesar
4,1 milyar rupiah atau hampir mencapai 11% dari RAB. Selain itu, atas dua faktor risiko ini, jika
dibandingkan dengan durasi rencana proyek sebesar 20 minggu, maka terjadi rata-rata dua kali
perubahan dalam seminggu. Berdasarkan klasifikasi frekuensi yang disusun masuk dalam kategori
sangat sering. Lebih jauh sesuai dengan karakteristik proyek pada lokasi studi berupa kumpulan
akuarium, maka paket pekerjaan yang paling banyak mengalami perubahan adalah pada pakerjaan
mekanikal elektrikal dan plumbing.
Description:
Makalah dipresentasikan pada Konferensi Nasional Teknik Sipil 11, Universitas Tarumanagara, Jakarta. 26-27 Oktober 2017. p. 37-44