Abstract:
PT Bumi Sakti Perdana Laujaya merupakan perusahaan industri pangan yang berlokasi di Lampung dan berdiri sejak tahun 1992. Perusahaan ini fokus pada produksi tepung tapioka dengan bahan dasar singkong. Saat ini, PT Bumi Sakti bekerja sama dengan tiga supplier, supplier A, B dan C, dengan supplier A sebagai supplier utamanya. Seiring berjalannya waktu perusahaan mendapati beberapa kendala dengan supplier A pada masalah penurunan kualitas bahan baku dan keterlambatan pengiriman bahan baku ke perusahaan. Berdasarkan pertimbangan ini, perusahaan ingin menentukan apakah perusahaan ingin tetap mempertahankan supplier A sebagai supplier utama atau mengganti supplier utama menjadi supplier B atau C.
Wawancara dilakukan dengan kepala pabrik perusahaan yang merupakan pengambil keputusan di perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara, terdapat tiga kriteria yang dipertimbangkan (harga, kualitas, pelayanan) dengan 12 buah subkriteria. Penelitian untuk menentukan supplier utama PT Bumi Sakti akan dilakukan dengan metode AHP. Metode AHP ini akan diawali dengan identifikasi kriteria dan subkrtieria, pembuatan model AHP, pengambilan data, pembuatan matriks berpasangan setiap level struktur hierarki yang dirancang, sampai perhitungan bobot prioritas dari setiap alternatif.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, supplier C merupakan supplier terbaik untuk menjadi supplier bahan baku utama di PT Bumi Sakti Perdana Laujaya. Supplier C memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan supplier lainnya. Keunggulan-keunggulan tersebut adalah kadar tanah yang paling baik, pemesanan bahan baku yang mudah, pengiriman bahan baku yang tepat waktu dan jarang terlambat, dan minimum order yang rendah. Keunggulan yang dimiliki supplier C inilah yang dipetimbangkan sehinnga supplier C menjadi supplier bahan baku yang terbaik untuk PT Bumi Sakti Perdana Laujaya.