Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis program Warga Peduli Bocah
lan Emboke (Wadul Bae) melalui konsep Public-Private-Partnership khususnya
pada konsep indikator keberhasilan kemitraan yaitu input, proses, output, dan
outcame. Program Wadul Bae dibentuk pada awal tahun 2006, yang diharapkan
dapat membantu mengatasi permasalahan kekerasan seksual terhadap perempuan
dan anak yang semakin tahun semakin memprihatinkan dan menjadi permasalahan
sosial yang cukup serius. Wadul bae dibentuk dengan tujuan, agar masyarakat Kota
Cirebon lebih berani mengambil sikap untuk melaporkan segala tindak kekerasan
yang dialami oleh orang-orang disekitarnya, seperti keluarga dan tetangganya.
Dalam penelitian ini konsep kemitraan dari Ditjen P2L dan PM digunakan
untuk mengetahui keberhasilan kemitraan sebagai alat analisis dalam penelitian ini.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Berdasarkan
jenisnya, penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan teknik
pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara dan studi dokumen. Dalam
penelitian ini program Wadul Bae dipilih sebagai studi kasus karena program ini
merupakan salah satu program yang sukses dalam menangani kasus kekerasan
terhadap perempuan dan anak di Kota Cirebon.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemitraan yang dijalankan oleh
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) dengan
LSM Wadul Bae berhasil, karena antar kedua belah pihak menjalin kerjasama yang
baik dan signifikan. Dimana penggunaan sumberdaya manusia dan finansial sudah
baik serta sarana dan prasarana tersedia secara baik dan memadai. Agenda
pertemuan dan pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik dan sesuai tujuan. Angka
kekerasan yang terjadi terhadap perempuan dan anak pun berkurang.