Abstract:
Globalisasi kajian hubungan internasional tidak lagi terbatas pada interaksi antar
negara, melainkan juga aktor yang membawa pengaruh transnasional seperti BTS
di Amerika Serikat. Konstruktivisme kritis menjelaskan bahwa interaksi dunia
sebagai konstruksi sosial dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya identitas
yang dapat hadir dalam bentuk universalisme budaya seperti musik. Menurut teori
identitas sosial, manusia memiliki tendensi untuk mengelompokkan masyarakat ke
dalam kategori sosial sebagai ingroup dan outgroup melalui proses kategorisasi,
identifikasi, dan perbandingan sosial. BTS berhasil membuktikan kesuksesannya
dengan berbagai pencapaian dalam industri musik AS. Namun kenyataanya,
banyak masyarakt AS yang memiliki persepsi akan keunggulan identitas dalam
budaya yang menjadikan BTS sebagai bentuk outgroup yang diiringi dengan
berbagai perilaku negatif. Penelitian ini bermaksud untuk menjawab pertanyaan
“Apa peran identitas dalam budaya populer dalam menjelaskan diskriminasi
dan xenofobia BTS di Amerika Serikat?” Penelitian ini dilakukan dengan
metode penelitian kualitatif, yang berusaha mengkaji peran identitas dalam
diskriminasi artis dan musik K-pop di AS, di mana banyak penelitian terdahulu
dilakukan dengan melihat faktor persepsi akan maskulinitas dan hegemoni gender.
Penelitian ini berusaha mengisi research gap tersebut, dan menemukan bahwa
identitas dalam budaya populer masyarakat AS juga menjadi salah satu penyebab
dari diskriminasi dan xenofobia BTS di Amerika Serikat.