dc.description.abstract |
Globalisasi telah menunjukkan kekuatannya untuk mempengaruhi kehidupan manusia
di bumi. Namun, intensitas global bisa menjadi bumerang jika dihadapi tanpa persiapan.
Adapun hal yang ingin ditegaskan dalam penelitian ini adalah keterkaitan antara globalisasi
dengan pariwisata seks anak. Hasilnya menunjukkan bahwa munculnya hubungan super
teritorial memiliki risiko sebagai akibat dari proses globalisasi yang kompleks. Banyak negara
yang mengandalkan pariwisata sebagai penunjang perekonomian negara. Tak terkecuali
Thailand yang menyandang predikat negara pariwisata terkemuka di Asia Tenggara. Seiring
berkembangnya industri pariwisata, dalam hal ini, keberadaan CST menjadi sangat menarik
untuk dibahas karena tersembunyi dalam bayang-bayang perjalanan dan pariwisata global.
Anak-anak menjadi fokus utama penelitian ini karena mereka rentan dalam masyarakat dan
keberadaannya jarang dibahas dalam kajian hubungan internasional. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak globalisasi terhadap pariwisata seks anak
di Thailand. Untuk menganalisis masalah tersebut, penelitian ini menggunakan Global
Ethnography (Burawoy, dkk) sebagai kerangka teori dan studi kasus kualitatif sebagai metode
penelitian. Etnografi global mencoba menempatkan penduduk lokal ke dalam konteks yang
lebih global karena globalisasi telah mengaburkan batas antar negara. Thailand memang
telah memberlakukan Undang-Undang Pencegahan dan Penindasan Prostitusi yang baru
(1996) yang mengkriminalisasi prostitusi dan bermaksud menghapus CST. Namun, seperti
yang ingin disoroti oleh penelitian ini, pertumbuhan CST, meskipun undang-undang
pelarangan diberlakukan di Thailand disebabkan oleh konsekuensi tidak langsung dari
globalisasi. Sebelum undang-undang baru diberlakukan, Thailand dulu secara terbuka
mempromosikan CST-nya. Setelah undang-undang baru diberlakukan, ditambah dengan
tindakan lain yang menggarisbawahi komitmen Thailand untuk memberantas CST, promosi
tersebut dihentikan. Namun penegakan hukum yang rendah disertai dengan kekuatan global
yang berdampak pada industri seks, dan masyarakat yang menoleransi dan menerima tindakan
tersebut telah memfasilitasi berkembangnya CST. Dengan demikian, penelitian ini
berpendapat bahwa kekuatan dan koneksi global yang signifikan telah menempatkan Thailand
ke dalam inkonsistensi. karena CST telah menjadi fenomena dengan profitabilitas ekonomi
yang mudah, kuat, dan tidak dapat disangkal yang membuatnya lebih sulit untuk dihentikan. |
en_US |