Globalization and commercial sexual exploitation of children : the case study of child sex tourism in Thailand

Show simple item record

dc.contributor.advisor Dwikardana, Sapta
dc.contributor.author Quininta, Vianny
dc.date.accessioned 2023-05-11T02:33:40Z
dc.date.available 2023-05-11T02:33:40Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp42971
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/15074
dc.description 10047 - FISIP en_US
dc.description.abstract Globalisasi telah menunjukkan kekuatannya untuk mempengaruhi kehidupan manusia di bumi. Namun, intensitas global bisa menjadi bumerang jika dihadapi tanpa persiapan. Adapun hal yang ingin ditegaskan dalam penelitian ini adalah keterkaitan antara globalisasi dengan pariwisata seks anak. Hasilnya menunjukkan bahwa munculnya hubungan super teritorial memiliki risiko sebagai akibat dari proses globalisasi yang kompleks. Banyak negara yang mengandalkan pariwisata sebagai penunjang perekonomian negara. Tak terkecuali Thailand yang menyandang predikat negara pariwisata terkemuka di Asia Tenggara. Seiring berkembangnya industri pariwisata, dalam hal ini, keberadaan CST menjadi sangat menarik untuk dibahas karena tersembunyi dalam bayang-bayang perjalanan dan pariwisata global. Anak-anak menjadi fokus utama penelitian ini karena mereka rentan dalam masyarakat dan keberadaannya jarang dibahas dalam kajian hubungan internasional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak globalisasi terhadap pariwisata seks anak di Thailand. Untuk menganalisis masalah tersebut, penelitian ini menggunakan Global Ethnography (Burawoy, dkk) sebagai kerangka teori dan studi kasus kualitatif sebagai metode penelitian. Etnografi global mencoba menempatkan penduduk lokal ke dalam konteks yang lebih global karena globalisasi telah mengaburkan batas antar negara. Thailand memang telah memberlakukan Undang-Undang Pencegahan dan Penindasan Prostitusi yang baru (1996) yang mengkriminalisasi prostitusi dan bermaksud menghapus CST. Namun, seperti yang ingin disoroti oleh penelitian ini, pertumbuhan CST, meskipun undang-undang pelarangan diberlakukan di Thailand disebabkan oleh konsekuensi tidak langsung dari globalisasi. Sebelum undang-undang baru diberlakukan, Thailand dulu secara terbuka mempromosikan CST-nya. Setelah undang-undang baru diberlakukan, ditambah dengan tindakan lain yang menggarisbawahi komitmen Thailand untuk memberantas CST, promosi tersebut dihentikan. Namun penegakan hukum yang rendah disertai dengan kekuatan global yang berdampak pada industri seks, dan masyarakat yang menoleransi dan menerima tindakan tersebut telah memfasilitasi berkembangnya CST. Dengan demikian, penelitian ini berpendapat bahwa kekuatan dan koneksi global yang signifikan telah menempatkan Thailand ke dalam inkonsistensi. karena CST telah menjadi fenomena dengan profitabilitas ekonomi yang mudah, kuat, dan tidak dapat disangkal yang membuatnya lebih sulit untuk dihentikan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject Globalisasi en_US
dc.subject Thailand en_US
dc.subject Eksploitasi Seksual Komersial Anak en_US
dc.subject Pariwisata Seks Anak en_US
dc.subject Prostitusi Anak en_US
dc.subject Kekuatan Global en_US
dc.subject Koneksi Global en_US
dc.title Globalization and commercial sexual exploitation of children : the case study of child sex tourism in Thailand en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.type Master Theses en_US
dc.type Dissertations en_US
dc.type Conference Papers en_US
dc.identifier.nim/npm 6091801045
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0423096101
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account