Faktor idiosinkratik Donald Trump dan pengaruhnya terhadap perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok (2018-2020)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Dwikardana, Sapta
dc.contributor.author Siane, Caroline
dc.date.accessioned 2023-05-11T02:19:51Z
dc.date.available 2023-05-11T02:19:51Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp42975
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/15070
dc.description 10051 - FISIP en_US
dc.description.abstract Amerika Serikat di bawah pemerintahan Bill Clinton di 1993 hingga akhir pemerintahan Barack Obama di 2015 memiliki hubungan dengan Tiongkok yang kooperatif, tetapi juga konfliktual. Meskipun memiliki nuansa konfliktual, tidak ada perang dagang yang terjadi. Namun, ketika di bawah pemerintahan Trump, Amerika Serikat menginisiasi perang dagang dengan Tiongkok pada tahun 2018. Sebelumnya, tidak ada penelitian yang membahas isu ini dengan kerangka teori Personality as a Factor in Foreign Policy Making oleh Aamir Ahmed Khuhro. Penelitian ini dirancang untuk menjawab pertanyaan penelitian "Bagaimana pengaruh faktor idiosinkratik Donald Trump terhadap perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok pada tahun 2018 sampai 2020?" dengan menggunakan metode kualitatif atau secara lebih mendalam metode penelitian psikografi. Adapun tulisan ini berada dalam studi hubungan internasional karena menyangkut kebijakan luar negeri, spesifiknya pengambilan keputusan kebijakan luar negeri di tingkat individu, di mana pengambilan keputusan di tingkat individu dapat berdampak terhadap hubungan antar dua negara. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa faktor idiosinkratik Trump yang mencakup pandangan terhadap dunianya yang konfliktual berpengaruh terhadap kebijakan perang dagang, seperti terus memberikan ancaman dan hukuman terhadap Tiongkok. Selain itu, faktor idiosinkratik gaya berpolitik pribadi Trump yang transaksional juga berpengaruh dan terlihat ketika perjanjian Phase One lebih banyak menguntungkan Amerika Serikat dan kepentingan pribadinya, meskipun Trump memiliki batas kemampuan dari perilaku kebijakan luar negeri yang rendah. Ini disebabkan oleh Trump yang ingin menjadi dominan dalam pengambilan keputusan. Akhirnya, ambisi Trump untuk menjadi pemenang, dominan, dan pandangannya yang konfliktual membuat perang dagang berlangsung sejak 6 Juli 2018 dengan berbagai ancaman dan hukuman dari Amerika Serikat ke Tiongkok, sekaligus membuat perang dagang dapat dihentikan sementara di 15 Januari 2020. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject Donald Trump en_US
dc.subject faktor idiosinkratik en_US
dc.subject perang dagang en_US
dc.subject Amerika Serikat en_US
dc.subject Tiongkok en_US
dc.title Faktor idiosinkratik Donald Trump dan pengaruhnya terhadap perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok (2018-2020) en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6091801072
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0423096101
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account