Faktor eksternal dan internal di balik penurunan hubungan Ekonomi Australia-Tiongkok (2018-2020)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Hartono, Adelbertus Irawan Justiniarto
dc.contributor.author Yong, Angelina Josephine De
dc.date.accessioned 2023-05-11T02:16:52Z
dc.date.available 2023-05-11T02:16:52Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp42976
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/15069
dc.description 10052 - FISIP en_US
dc.description.abstract Australia dan Tiongkok telah menjalin hubungan bilateral sejak tahun 1974. Seiring perkembangan, kedua negara memiliki ketergantungan ekonomi satu sama lain. Pada 2007, Tiongkok mengalahkan Jepang menjadi mitra dagang utama bagi Australia. Kemudian, pada 2015, kedua negara menandatangani ChAFTA yang semakin membuka peluang bagi hubungan ekonomi. Namun, sejak 2018, Australia melakukan tindakan-tindakan ofensif terhadap Tiongkok yang memberikan dampak negatif bagi hubungan ekonomi kedua negara. Perubahan arah kebijakan luar negeri Australia ini mulai terlihat ketika Australia melarang operasi 5G Huawei dan ZTE dari Tiongkok di negaranya. Diikuti dengan berbagai tindakan lainnya, Tiongkok mulai menunjukkan kekecewaan hingga akhirnya menerapkan sanksi ekonomi pada beberapa komoditas ekspor Australia. Oleh sebab itu, penelitian ini mencoba untuk menjawab pertanyaan, yaitu “Apa faktor eksternal dan internal yang menyebabkan penurunan hubungan ekonomi Australia-Tiongkok pada 2018- 2020 ditinjau dari sisi Australia?”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, digunakan teori Realisme Neoklasik oleh Gideon Rose yang menyatakan bahwa politik luar negeri suatu negara dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Akan didukung pula dengan konsep Kepentingan Nasional oleh Hans J. Morgenthau yang insideout dan Kenneth N. Waltz yang outside-in. Terdapat 3 faktor eksternal, yang menyebabkan penurunan hubungan ekonomi oleh Australia ini, yaitu konflik LCS, intervensi Tiongkok pada politik domestik Australia, dan konflik AS-Tiongkok. Kemudian, faktor eksternal tersebut memengaruhi 4 faktor internal, yaitu perubahan pandangan dalam Buku Putih Kebijakan Luar Negeri Australia pada 2017, ketergantungan ekonomi Australia yang berlebihan pada Tiongkok, opini publik Australia, dan Sinophobia di masyarakat. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject Australia-Tiongkok en_US
dc.subject hubungan ekonomi Australia-Tiongkok en_US
dc.subject penurunan hubungan ekonomi en_US
dc.subject kebijakan luar negeri en_US
dc.title Faktor eksternal dan internal di balik penurunan hubungan Ekonomi Australia-Tiongkok (2018-2020) en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6091801073
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0430075901
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account