Abstract:
Telah lama dan secara konsisten menerima pengungsi dari Somalia, Kenya memperlihatkan
perubahan dalam sikapnya melalui rencana penutupan Kompleks Pengungsian Dadaab pada
2016 yang memaksa kembalinya seluruh pengungsi Somalia ke negaranya. Diambil atas
dasar perlindungan komunitas Dadaab, peneliti merumuskan pertanyaan penelitian berupa
“Bagaimana pemerintah Kenya melakukan sekuritisasi komunitas Dadaab yang
mengalami penurunan kualitas hidup akibat krisis pengungsi Somalia?” yang dicoba
untuk dijawab menggunakan kerangka berpikir dengan teori Sekuritisasi dan konsep
community security. Dalam penelitian, penulis menggunakan metode kualitatif yang
memanfaatkan data-data sekunder dan juga teknik pencarian data pustaka. Berdasarkan
kajian yang dilakukan, terdapat tiga temuan utama, yakni: pertama, influks pengungsi
Somalia di Kenya menyebabkan penurunan kualitas hidup komunitas Dadaab di dalam sektor
keamanan fisik melalui maraknya kejahatan transnasional, di sektor ekonomi akibat
kelangkaan sumber daya, infrastruktur, dan bantuan sosial, serta dalam sektor sosial akibat
meningkatnya diskriminasi dan xenofobia terhadap warga negara Kenya yang memiliki etnis
Somalia. Kedua, Menteri Interior Kenya Joseph Ole Lenku dan Komite Pertahanan dan
Keamanan Nasional merupakan aktor sekuritisasi utama. Ketiga, pemerintah Kenya telah
berhasil mewujudkan kesadaran baru berupa keberadaan pengungsi Somalia sebagai suatu
ancaman bagi kehidupan Komunitas Dadaab dilihat dari dukungan masyarakat audiens
terhadap persepsi pengungsi Somalia sebagai suatu ancaman.