dc.description.abstract |
Pengembangan tenaga air (hydropower) merupakan inisiatif baru untuk
merespons permintaan energi secara global. Permasalahan pertumbuhan
penduduk, pengembangan ekonomi, perubahan iklim, dan kebutuhan manusia
akses terhadap listrik telah mendorong pencarian sumber energi baru terbarukan,
seperti yang dialami oleh Tiongkok. Potensi Tiongkok untuk mengembangkan
tenaga air juga besar karena Tiongkok salah satu negara yang paling banyak
memiliki banyak sungai. Namun, pengembangan tenaga air juga memiliki
konsekuensi akibat pembangunan dan aktivitas bendungan di sungai meskipun
hal tersebut dapat mengurangi emisi CO2 yang berasal dari pembakaran bahan
bakar fosil. Maka dari itu, dibutuhkan aktor lain untuk membantu negara dalam
mengembangkan tenaga air berkelanjutan. International Hydropower
Association (IHA) merupakan asosiasi yang fokus kepada pengembangan tenaga
air internasional berupaya untuk memastikan pengembangan tenaga air di dunia
dapat berkelanjutan. Untuk melakukan penelitian yang komprehensif, penulis
menggunakan Teori Neoliberal Institusionalisme oleh Robert Keohane, Joseph
Nye, dan Arthur Stein. Selain itu penulis menggunakan kerangka pemikiran
water security dan sustainable energy untuk menjawab pertanyaan penelitian
“Bagaimana Upaya IHA dalam Membantu Tiongkok Melakukan
Pengembangan Tenaga Air Berkelanjutan di Sungai Yangtze pada tahun
2013-2020?” Metode yang digunakan merupakan metode kualitatif yang
memanfaatkan data sekunder dan teknik pencarian data pustaka. Terdapat empat
penemuan upaya IHA di Sungai Yangtze, yaitu: mengadakan World Hydropower
Congress di Beijing, melakukan pelatihan untuk Pengembangan PLTA,
melakukan penelitian gas rumah kaca di Sungai Yangtze, dan memberi
rekomendasi terhadap Pengembangan Tenaga air di Sungai Yangtze. |
en_US |