Abstract:
Kredit mikro atau microfinance di kancah global menduduki panggung
ketenaran dikarenakan keunikannya mengurangi kemiskinan di negara-negara
berkembang. Memberikan kredit tanpa jaminan kepada rakyat miskin merupakan
kemutakhiran kredit mikro. Sorotan ini juga mengundang kritik akademisi akan
imbas sosial dibalik kesuksesan microfinance. Tidak terkecuali Program Membina
Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) milik PT Permodalan Nasional Madani
(Persero) yang menjawat kredit mikro di Indonesia. Kehadirannya sebagai agen
percepatan pembangunan milik pemerintah memberikan ruang bagi penelitian ini.
Pemetaan yang dilakukan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
(TNP2K) menempatkan PNM Mekaar sebagai agen pembiayaan pemberdayaan
UMKM. Hal ini diperuntukkan pengupayaan pencapaian target RPJMN 2015-
2019 Pemerintah Indonesia yang selaras dengan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (TPB) global. Peneliti juga melihat adanya indikasi social network
sebagai resep keberhasilan PNM Mekaar. Hal tersebut dianalisis lebih lajut oleh
Peneliti melalui lensa teori The Social Capital oleh Robert D. Putnam. Peneliti
berhasil melihat ketepatan guna PNM Mekaar dalam mengentas kemiskinan di
Indonesia. Hal ini didukung pula dengan beberapa temuan baru hasil penelitian
ini. PNM Mekaar dapat dinyatakan sebagai inovasi survival tools kemiskinan di
Indonesia. Posisinya sebagai program milik pemerintah dapat mengintegrasi aksi
filantropis dan kapasitas pemerintah, sehingga PNM Mekaar dapat mencapai
keberhasilan yang signifikan. Ketepatan guna ini juga didukung dengan
terbentuknya civic virtue menurut lensa social capital sebagai resep keberhasilan
microfinance, PNM Mekaar.