dc.description.abstract |
Munculnya Made in China 2025 pada 2015 silam oleh Tiongkok menjadi salah satu momentum bagi Tiongkok untuk bergerak maju. Khususnya dalam sektor industri manufaktur dan teknologi. Namun dengan munculnya Made in China 2025 memunculkan banyaknya kekhawatiran dari negara lain. Khususnya Amerika Serikat yang juga banyak bergantung pada kedua sektor tersebut bagi ekonomi mereka. Sehingga munculnya pertanyaan penelitian dari peneliti yakni „Apakah dampak dari Made in China 2025 terhadap sektor manufaktur dan teknologi di Amerika Serikat tahun 2015-2019?‟ Peneliti mengkaji kasus tersebut menggunakan kajian teori yang dikeluarkan oleh beberapa ekonom yakni Karl Aiginger, Dani Rodrik, Joseph Eugene Stiglitz serta Howard Pack. Di mana mereka semua sepakat bahwa munculnya suatu kebijakan industri dari suatu negara, kemudian dapat memberikan dampak bagi negara lainnya. Baik berupa dampak positif, negatif ataupun keduanya. Dalam menjawab pertanyaan penelitian, peneliti menemukan bahwa dampak yang muncul terhadap industri manufaktur dan teknologi Amerika Serikat berupa dampak negatif. Industri manufaktur Amerika Serikat mengalami dua dampak negatif yakni terjadinya penurunan terhadap penjualan produk manufaktur dari tahun ke tahun sebesar 1% serta penurunan jumlah tenaga kerja dari perusahaan manufaktur Amerika Serikat sebesar 5.000 tenaga kerja. Sedangkan industri teknologi Amerika Serikat mengalami tiga dampak negatif yakni, terjadinya peningkatan kasus pencurian siber terhadap perusahaan teknologi Amerika Serikat, penurunan penjualan produk teknologi dari perusahaan teknologi Amerika Serikat dari tahun ke tahun sebesar 2% dan penurunan jumlah tenaga kerja dari perusahaan teknologi Amerika Serikat sebesar 56.000 tenaga kerja. Dengan dampak negatif yang muncul, peneliti memberikan beberapa rekomendasi yang dinilai dapat membantu. Pertama, penjualan produk dapat ditingkatkan dengan teknik dan cara pemasaran produk yang lebih giat dan cermat. Kedua, membuka lebih banyak lowongan pekerjaan ataupun pemberian subsidi dari pemerintah kepada perusahaan agar dapat memperkerjakan lebih banyak tenaga kerja. Ketiga, perusahaan dapat bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan keamanan siber mereka agar tidak mudah diretas oleh pihak luar. |
en_US |