Abstract:
Perubahan iklim merupakan isu global dan dalam upaya penanganannya, komunitas internasional dihadapkan berbagai tantangan untuk memenuhi target dan komitmen. Sepanjang perkembangannya, Tahta Suci memperlihatkan keterlibatan yang rendah hingga akhirnya Paus Fransiskus hadir dan memberikan respon Tahta Suci yang signifikan terhadap isu ini. Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan penelitian mengenai bagaimana peran Paus Fransiskus dalam mendorong terciptanya respon Tahta Suci terhadap isu perubahan iklim menuju perundingan perjanjian iklim global. Untuk mengetahui peran Paus Fransiskus, penelitian ini menggunakan beberapa konsep diantaranya masyarakat internasional, peran individu, dan transformational leadership (TFL) yang dilakukan dengan metode kualitatif-deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa secara umum, Paus Fransiskus memainkan peran dalam menciptakan seperangkat komitmen baru pada politik luar negeri Tahta Suci terhadap isu perubahan iklim, ditandai dengan lahirnya ensiklik sosial Tahta Suci berjudul Laudato Si’: On A Care for Our Common Home pada tahun 2015, tepatnya menuju pertemuan 2015 UN Climate Change Conference (COP21). Ensiklik ini dianggap sebagai manifestasi dari gaya kepemimpinan transformasional Paus Fransiskus yang didorong oleh visi kepausannya terkait kemiskinan dan lingkungan, dimana ciri-ciri gaya TFL seperti inspirational motivation dan intellectual stimulation tercerminkan. Lebih lanjut, kepemimpinan Fransiskus tidak hanya melegitimasi komitmen Tahta Suci terhadap isu ini, tetapi juga melalui promosinya dapat memberikan dorongan moral bagi pemimpin dunia yang akan hadir di COP21.