dc.description.abstract |
Negara memiliki kewajiban dalam memastikan keamanan pangan warga negaranya. Negara akan mengalami kerentanan pangan jika tidak mampu untuk menyediakan dan memberikan akses pangan yang cukup dan merata kepada rakyatnya, salah satunya adalah Kenya. Upaya Pemerintah Kenya dinilai belum cukup untuk mencapai keamanan pangan di negaranya. World Food Programme (WFP) sebagai bagian dari badan PBB dengan misi mengatasi kelaparan di dunia, melaksanakan fungsi operasionalnya dalam membantu Pemerintah Kenya untuk mengatasi kerentanan pangan di negaranya. Pertanyaan penelitian dirumuskan oleh peneliti adalah “Bagaimana Implementasi Proyek Bridging Relief and Resilience in the Arid and Semi-Arid Lands oleh World Food Programme (WFP) dalam Mengatasi Kerentanan Pangan di Kenya 2015-2018?” Liberalisme menjadi teori induk yang digunakan dalam penelitian ini dengan konsep fungsi organisasi internasional, diikuti dengan konsep food security. Pendekatan serta cara-cara yang komprehensif diperlukan dalam mengatasi isu kerentanan pangan yang kompleks. WFP dalam melaksanakan fungsi operasionalnya, menjalin kemitraan dengan banyak pihak pada level nasional dan internasional. Hal ini dikarenakan WFP tidak hanya memberikan bantuan pangan saja, namun juga bantuan teknis pembangunan ketahanan agar selain ketersediaan pangan masyarakat terpenuhi, mereka juga memiliki aksesibilitas yang baik. Secara keseluruhan, implementasi proyek dilaksanakan secara komprehensif dengan dukungan mitra operasional WFP, yang tidak hanya mendukung pemberian bantuan, namun juga bekerjasama dalam mengatasi tantangan agar implementasi proyek tetap berjalan dengan lancar. Maka kemitraan yang kuat mendukung kelancaran pengalokasian sumber daya dan dukungan teknis dalam proyek ini, demi membangun keamanan pangan yang lebih baik di Kenya |
en_US |