Abstract:
Bertambahnya populasi penduduk meningkatkan permintaan kebutuhan manusia untuk memiliki tempat hunian. Persoalan ini mendorong pemerintah untuk mengakomodasi masyarakatnya dengan rumah tinggal dalam waktu yang singkat. Dalam memenuhi upaya tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) menciptakan sebuah teknologi perumahan yang dinamai RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat). Namun, minimnya informasi tentang teknologi ini menyebabkan ketidakpahaman masyarakat akan konsep serta implementasi dari teknologi ini dan hal tersebut dialami oleh salah satu penghuni RISHA yang berlokasi di Jalan Jayagiri, Lembang, Jawa Barat. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah kajian yang meniliti mengenai sejauh mana keunggulan yang dapat ditawarkan oleh RISHA yang bertempat di Jalan Jayagiri, Lembang, Jawa Barat. Pada penelitian ini, keunggulan RISHA akan dibandingkan dengan rumah berteknologi konvensional dari 4 segi yaitu, durasi pembangunan, biaya pembangunan, tingkat ramah lingkungan serta keandalan struktur. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan RISHA memiliki durasi pembangunan yang lebih cepat (9 minggu) dibandingkan rumah berteknologi konvensional (13 minggu) atau sekitar 30,77%. Biaya pembangunan RISHA juga lebih murah dibandingkan rumah berteknologi konvensional dengan perbedaan harga sebesar Rp253.125,509 atau sekitar 0,13%. RISHA merupakan teknologi rumah yang memanfaatkan beton pracetak sehingga nilai tingkat ramah lingkungannya pun lebih tinggi yaitu sebesar 29 dibandingkan dengan rumah berteknologi konvensional yang hanya sebesar 14. Dari segi struktur, hasil pemodelan menyatakan bahwa kapasitas tulangan pada kolom masih mampu untuk memikul gaya yang terjadi pada bangunan tersebut sedangkan penulangan tumpuan pada balok arah x masih belum mampu memenuhi persyaratan. Simpangan antar lantai juga menjadi hal yang diperiksa pada bangunan ini, berdasarkan hasil pemodelan hasil simpangan antar lantai bangunan masih memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.