Abstract:
Hubungan kerja sama energi antara Uni Eropa dan Tiongkok sudah terbentuk
sejak tahun 1981. Sektor energi ini menjadi komoditas penting dalam hubungan
kerja sama keduanya dan selalu mengalami perkembangan seiring berjalannya
waktu. Pada tahun 2012, hubungan kerja sama energi Uni Eropa dan Tiongkok
dihadapkan dengan konflik panel surya yang membuat hubungan kerja sama energi
keduanya menjadi renggang. Akan tetapi, setelah berakhirnya konflik pada tahun
2018, Uni Eropa dan Tiongkok kembali menjalin kerja sama energi yang erat.
Bahkan kerja sama pasca konflik ini merupakan kerja sama energi yang paling
signfikan antara keduanya. Maka, penelitian ini mencoba menemukan faktor-faktor
yang mempengaruhi perubahan dinamika kerja sama energi Uni Eropa dan
Tiongkok pasca konflik panel surya. Jangka waktu yang menjadi pembatas
penelitian dimulai sejak tahun 2012 saat konflik panel surya dimulai, dan diakhiri
pada tahun 2019 saat Uni Eropa dan Tiongkok membentuk platform kerja sama
energi yang baru. Pada akhirnya, penulis menemukan bahwa kerja sama energi Uni
Eropa dan Tiongkok pasca konflik panel surya dipengaruhi oleh kepentingan dalam
negara, kawasan, serta dari komunitas internasional. Selain untuk mencapai
kepentingan negara masing-masing dan mengurangi kerugian konflik, kerja sama
ini juga didorong oleh usaha mengatasi perubahan iklim global.