Abstract:
Sistem struktur rangka pemikul momen khusus (SRPMK) harus memenuhi kriteria kolom kuat balok lemah sehingga memerlukan sambungan terprakualifikasi yang bersifat tertahan penuh/fully restrained. Salah satu sambungan terprakualifikasi.adalah sambungan pelat ujung berbaut dengan pengaku/ stiffened bolted end plate (BEP) dengan konfigurasi 4 baut, sesuai rekomendasi SNI7972-2020/AISC 358-16. Dalam SNI7972-2020 tebal pelat ujung ditentukan hanya berdasarkan batas kekuatan leleh sedangkan kekakuan pelat ujung belum diperhitungkan secara eksplisit. Oleh karena itu, studi mengenai pengaruh kekakuan pelat ujung berbaut dengan pengaku tersebut diperlukan. Di dalam skripsi ini, suatu balok sebagai bagian sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK) dengan sambungan pelat ujung berbaut dengan pengaku dimodelkan menggunakan program ABAQUS. Analisis dilakukan dengan memberikan peralihan vertikal di ujung balok secara statik dan bertahap sehingga menghasilkan deformasi elastis dan inelastis pada pelat ujung dan balok. Model sederhana untuk kekakuan pada pelat ujung dikembangkan dengan analogi dua balok bersilangan pada bagian pelat ujung yang tersambung dengan sayap balok tertarik. Dari hasil analisis dengan variasi ketebalan pelat ujung, diperoleh hubungan linier antara ketebalan dengan lebar ekuivalen pelat yang berdeformasi akibat gaya tarik sayap balok untuk perhitungan kekakuan elemen pelat ujung. Berdasarkan tinjauan perilaku inelastis, pelat ujung dengan ketebalan 60%~100% nilai ketebalan pelat ujung minimum menurut ketentuan SNI7972-2020 mencukupi untuk terbentuknya sendi plastis pada penampang balok. Hal ini menunjukkan pelat ujung yang didesain sesuai SNI7972-2020 konservatif untuk digunakan sebagai sambungan terprakualifikasi.