dc.description.abstract |
Krisis finansial tahun 2008 merupakan salah satu fenomena ekonomi yang paling merugikan dalam sejarah. Perlambatan ekonomi global mulai terjadi dan mendorong perekonomian India masuk ke masa pre-crisis pada tahun 2010-2013. Make in India Initiative merupakan kebijakan yang dibentuk untuk mengatasi masa rentan tersebut dengan cara menarik investasi asing dalam bentuk Foreign Direct Investment (FDI). Pertanyaan penelitian yang ingin dijawab penulis adalah "Bagaimana dampak implementasi kebijakan Make in India Initiative dalam mendorong perekonomian India di tengah perlambatan ekonomi global pada tahun 2014-2019?". Dalam menjawab pertanyaan penelitian tersebut, penulis menggunakan konsep FDI, implementasi kebijakan, dan indikator pertumbuhan ekonomi untuk mengukur dampak implementasi kebijakan. Penulis menemukan bahwa India memenuhi syarat sebagai negara yang layak menjadi tujuan FDI dengan sumber daya yang melimpah. Di sisi lain, implementasi Make in India Initiative tidak dapat mencapai tujuan serta memberi keuntungan yang diproyeksikan pemerintah India. Meskipun begitu, jumlah FDI India selalu meningkat setiap tahunnya dan memberikan keuntungan bagi beberapa sektor ekonomi India. Dari sepuluh indikator pertumbuhan ekonomi lima di antaranya tidak mengalami perbaikan, yaitu: pertumbuhan GDP, tabungan nasional bruto, volume ekspor, volume impor, dan jumlah hutang. Sedangkan GDP per kapita, GDP per kapita PPP, total investasi, volume impor, tingkat pengangguran dan tingkat pendapatan negara mengalami perubahan yang positif. Penulis menemukan bahwa implementasi kebijakan serta dampak yang diberikan terhadap perekonomian India belum sesuai dengan tujuan pemerintah India membentuk Make in India Initiative. |
en_US |