Abstract:
Tanah vulkanik adalah tanah yang seringkali dijumpai di Indonesia, sehingga seringkali digunakan
sebagai material untuk timbunan pada proyek konstruksi. Pada kondisi aslinya tanah vulkanik memiliki
kuat geser dan ketahanan yang baik karena ikatan kimia yang ada pada tanah vulkanik. Namun, apabila
tanah vulkanik dikeruk untuk dijadikan sebagai material untuk timbunan karakteristik tersebut tidak
berlaku karena ikatan kimia tersebut hilang. Hal tersebut menjadikan tanah vulkanik sebagai tanah yang
bermasalah karena setelah ikatan kimia tersebut hilang kuat geser tanah vulkanik turun secara drastis
ditambah tanah vulkanik yang memang rentan jika terekspos terhadap air, jika tanah vulkanik digunakan
sebagai material timbunan pastinya akan terjadi masalah instabilitas. Solusi untuk mengatasi masalah
ini adalah menambahkan campuran semen kepada tanah vulkanik untuk meningkatkan kuat geser dan
ketahanannya terhadap air. Campuran semen digunakan karena sifat sementasi dari semen yang
memberikan hasil terbaik perihal meningkatkan kuat geser dan ketahanan tanah vulkanik. Pencampuran
semen pada tanah vulkanik juga menghemat waktu dan biaya proyek konstruksi karena tidak perlu
mengganti tanah yang ada dengan tanah impor. Properti indeks tanah diperiksa terlebih dahulu untuk
memastikan bahwa tanah tersebut adalah tanah vulkani, dengan acuan riset yang sudah ada mengenai
tanah vulkanik. Uji triaksial UU dan uji dispersi dilaksanakan untuk mencari parameter kuat geser dan
ketahanan tanah vulkanik. Kadar semen optimum dicari dengan menggunakan uji CBR sebagai kontrol,
dimana desain CBR yang diperlukan perlu lebih dari 10%.