NATO’s burden-sharing goal in Europe: alliance dilemma in balancing towards Russian threat in Eastern Europe (2014-2019)

Show simple item record

dc.contributor.advisor Syawfi, Idil
dc.contributor.author Ayuningroem, Jasmine Feivel
dc.date.accessioned 2023-04-26T07:38:54Z
dc.date.available 2023-04-26T07:38:54Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.other skp41167
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/14945
dc.description 9654 - FISIP en_US
dc.description.abstract Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dilema keamanan NATO sehingga menyebabkan keengganannya untuk mematuhi komitmen pengeluaran militernya. Dilema tersebut menemukan dirinya dalam perbedaan persepsi Eropa tentang ancaman tahun ini. Dalam Perang Dingin, NATO memegang tonggak sejarah yang kuat dalam memperjuangkan kepentingan keamanan Eropa, dengan mengikat negara-negara demokrasi Eropa, mengurangi kemungkinan konflik, dan memberikan lawan yang setara kepada Rusia. Pasca Perang Dingin, persepsi tentang ancaman telah berubah; kekacauan di Eropa Timur, migrasi, dan terorisme. Kewaspadaan NATO terhadap ancamannya telah berkurang, meningkat setelah aneksasi Krimea pada tahun 2014. Pada tanggal 5 September 2014 di Wales Summit, NATO sepakat untuk memulai pembagian biaya yang adil dan seimbang, untuk, membelanjakan 2% dari PDB negara untuk pertahanan. Selagi Amerika Serikat terus menekan negara-negara Eropa untuk membelanjakan lebih banyak, hanya 8 dari 29 anggotanya yang membelanjakan 2% pada tahun 2019. Penelitian ini akan memanfaatkan konsep Dilema Keamanan Aliansi yang diberikan oleh Glenn Snyder, dan juga Under-balancing dari Schweller's. Konsep Snyder membantu menjelaskan bahwa bagian Barat Eropa mengalami dilema, memilih berkorban lebih banyak untuk aliansi, yang berarti diri mereka dalam situasi tidak aman yang terlalu mahal. Di sisi lain, Eropa Timur memiliki pilihan yang terbatas, menghadapi keruntuhan ekonomi mereka sambil juga berurusan dengan perilaku agresif Rusia di wilayah tersebut. Mereka cenderung memilih terjebak dalam kepentingan negara kuat. Keputusan akhir yang cenderung kurang seimbang akan dieksplorasi dalam konsep Schweller. Dalam menjelaskan permasalahan tersebut, penelitian ini membutuhkan interpretasi untuk menganalisis kasus yang diberikan. Oleh karena itu, analisis interpretatif akan menjelaskan makna dan signifikansi untuk memahami sebab dan akibat dari perilaku NATO dalam menyikapi ancaman tersebut. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject NATO en_US
dc.subject dilema en_US
dc.subject pertahanan en_US
dc.subject keamanan en_US
dc.subject Rusia en_US
dc.subject Eropa en_US
dc.subject Amerika Serikat en_US
dc.subject persepsi ancaman. en_US
dc.title NATO’s burden-sharing goal in Europe: alliance dilemma in balancing towards Russian threat in Eastern Europe (2014-2019) en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017330113
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0405078404
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account