Abstract:
Pandemi COVID-19 membuat seluruh pengusaha bisnis mengalami kerugian. Pengusaha yang
bergerak dibidang konstruksi pun juga mengalami kesulitannya sendiri. Mulai dari penghentian
proyek konstruksi hingga harga material yang melambung tinggi, para kontraktor kesulitan untuk
mengendalikan kondisi keuangan mereka. Pembatasan sosial dan protokol kesehatan menjadi
tanggung jawab baru para kontraktor sehingga menambahkan beban pengeluaran yang cukup
menyulitkan kondisi keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dampak dari
COVID-19 kepada kontraktor berskala besar dan kontraktor berskala kecil di kota Jabodetabek.
Dampak yang diambil adalah tentang penurunan jumlah proyek, keterlambatan proyek, dan
pembengkakan biaya proyek. Data yang akan digunakan adalah dengan cara pengisian survey
kuesioner kepada responden yang bekerja di kontraktor besar dan kontraktor kecil. Data dianalisis
menggunakan program IBM SPSS Statistics 25. Analisa data dimulai dengan cara uji validasi dan
uji reliabilitas. Selanjutnya analisis data menggunakan analisa deskriptif mean dan analisa
Independent T-Test. Hasil yang diterima adalah kontraktor besar memiliki permasalahan utama pada
penundaan pelaksanaan proyek, permintaan perpanjangan waktu pelaksanaan proyek konstruksi,
dan keterlambatan memulai pembangunan proyek. Sedangkan pada kontraktor kecil, permasalahan
utamanya adalah pengentian sementara proyek, peningkatan pengeluaran biaya akibat protokol
kesehatan, dan hambatan izin dari pemerintah. Berdasarkan hasil Independent T-Test, perbedaan
pendapat didapati pada setiap indikator yaitu penundaan pelaksanaan proyek yang belum dimulai,
penggantian material yang bersifat impor karena keterbatasan akomodasi, keterlambatan
ketersediaan material dari luar kota akibat PSBB, ketersediaan peralatan alat berat karena
keterbatasan suku cadang yang harus diimpor, dan kenaikan harga sewa peralatan akibat pandemi.