Abstract:
Hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan Meksiko memburuk selama masa pemerintahan Donald Trump dengan salah satu kebijakan kontroversialnya, yaitu border wall. Sebagai negara adikuasa, AS memiliki pengaruh yang kuat dalam dinamika politik dunia. Kekuatan AS tersebut juga dipengaruhi oleh dominasi budaya populernya yang dikenal sebagai Hollywood. Hollywood, yang juga merupakan sebutan bagi industri film terbesar di dunia, telah sejak lama dimanfaatkan untuk membawa pesan-pesan yang mencerminkan negara dan pandangannya. Film sendiri merupakan media yang dapat menyampaikan informasi secara efisien dalam skala masif. Film terakhir dari salah satu franchise movie ternama, Rambo, yang berjudul Rambo: Last Blood menunjukkan adanya pandangan yang sesuai dengan gagasan Trump terkait Meksiko. Untuk melihat bagaimana film tersebut merepresentasi pandangan AS terhadap Meksiko pada era pemerintahan Trump, penulis menggunakan beberapa teori dan konsep. Konsep cultural imperialism dan Americanization digunakan untuk melihat dominasi budaya populer AS. Sementara, untuk melihat posisi Hollywood dalam politik AS, digunakan konsep soft power. Teori framing dan propaganda pun dimanfaatkan untuk menganalisis konten dalam film yang mengandung isu serta pandangan tertentu. Pada akhirnya, penelitian ini menemukan bahwa film Rambo: Last Blood secara jelas menggambarkan Meksiko sebagai negara yang berbahaya dan bermasalah. Pandangan tersebut sesuai pandangan Trump yang menilai Meksiko sebagai pembawa berbagai isu dan masalah ke dalam wilayah AS.