dc.description.abstract |
Krisis ekonomi di zona euro menjadi momentum gejolak perekonomian
Serbia. Serbia secara tidak langsung terdampak oleh krisis sehingga pertumbuhan
ekonomi yang didorong oleh FDI terpaksa terhenti dan cenderung menurun.
Upaya Serbia untuk meningkatkan kembali aliran masuk FDI negara pasca krisis
dilakukan melalui program reformasi ekonomi yang difokuskan untuk reformasi
struktural ekonomi sesuai kerangka kerja Uni Eropa dari pemenuhan Perjanjian
Stabilisasi dan Asosiasi dan Kriteria Kopenhagen 1993. Penelitian ini
menggunakan teori integrasi ekonomi, konsepsi krisis finansial dan krisis
ekonomi, serta konsepsi FDI dan pertumbuhan ekonomi, sebagai dasar alur
berpikir untuk menjawab pertanyaan penelitian, yaitu “ bagaimana upaya Serbia
dalam meningkatkan arus masuk investasi asing langsung pasca krisis zona euro
2013—2015? ” Jawaban pertanyaan penelitian dipaparkan dalam dua upaya yang
telah dilakukan Serbia, yaitu secara internal dan eksternal. Secara internal, Serbia
memperbaiki hambatan struktural ekonomi melalui delapan agenda reformasi,
diantaranya: perbaikan iklim bisnis dan investasi, perbaikan aturan hukum,
penghapusan hambatan administratif, penguatan persaingan dan peran sektor
swasta, perbaikan kondisi pasar tenaga kerja, restrukturisasi perusahaan milik
negara, rasionalisasi pelayanan publik, reformasi, modernisasi, dan fungsional
lembaga peradilan. Secara eksternal, Serbia harus membuat laporan terkait
perkembangan program reformasi ke Uni Eropa untuk memenuhi fungsi
pengawasan dan bentuk tanggung jawab Serbia menuju keanggotaan. Upaya
tersebut dilakukan berdasarkan persyaratan Uni Eropa untuk negara kandidat
dalam rangka memperbaiki kriteria ekonomi. Dengan demikian, Serbia
memperoleh manfaat dari proses keanggotaannya ke Uni Eropa dari pencapaian
hasil program reformasi struktural ekonomi. |
en_US |