Abstract:
Peraturan mengenai tata cara perencanaan ketahanan gempa, pembebanan dan keketatan detailing untuk
bangunan gedung berubah seiring berjalannya waktu. Peraturan-peraturan tersebut adalah SNI-1726,
SNI-1727 dan SNI-2847. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah semakin ketatnya peraturanperaturan
tersebut setiap kali terjadi perbaharuan peraturan. Hal tersebut memunculkan permasalahan
yaitu gedung yang didesain berdasarkan peraturan lama berisiko gagal dalam menahan gaya gempa yang
di masa mendatang. Dalam penelitian ini, sebuah gedung beton 4 lantai yang dibangun pada tahun 2009
dievaluasi terhadap persyaratan-persyaratan SNI-1726-2019 dan SNI-2847-2019 dan ASCE/SEI 41/17.
Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah rehabilitasi struktur eksisting berdasarkan
persyaratan pada SNI dengan menggunakan metode Analisis Linear Dinamik menggunakan Etabs dan
mengevaluasi hasil rehabilitasi gedung tersebut berdasarkan persyaratan ASCE/SEI 41/17 menggunakan
metode Analisis Beban Dorong menggunakan SeismoBuild. Rehabilitasi struktur dilakukan dengan
penggunaan Concrete Jacketing pada elemen balok dan Fiber-Reinforced Polymer pada elemen kolom.
Setelah dilakukan rehabilitasi, dilakukan pengecekan ulang pada struktur gedung tersebut dengan Etabs
untuk memastikan bahwa semua komponen balok dan kolom telah kuat dalam menahan gaya dalam
akibat Analisis Linear Dinamik. Setelah itu, struktur gedung tersebut dievaluasi dengan metode Analisis
Beban Dorong menggunakan SeismoBuild. Setelah dilakukan evaluasi, didapat data hasil Analisis
Beban Dorong berupa Performance Point atau level kinerja Immediate Occupancy. Ternyata, gedung
yang aman terhadap gaya dalam dari Analisis Linear Statik masih mengalami kegagalan lokal berupa
aksi yang terkontrol gaya.