Pergeseran implementasi kebijakan non-intervensi Cina di Sudan Selatan

Abstract

kebijakan non-intervensi Cina di Sudan Selatan dapat terjadi. Cina dikenal sebagai negara yang menjunjung tinggi prinsip non-intervensi berdasarkan Five Principles of Co-existence sebagai kebijakan luar negerinya. Melalui kebijakan ini, Cina dituntut untuk tidak boleh memiliki keterlibatan dalam urusan internal negara lain, terutama ketika memenuhi kepentingan nasionalnya. Namun, seiring berjalannya waktu, kebijakan non-intervensi yang seharusnya menjadi dasar dalam pemenuhan kepentingannya di luar negeri mengalami pergeseran dalam pengimplementasiannya. Dalam kasus ini, pergeseran implementasi kebijakan non-intervensi Cina terjadi secara signifikan ketika negaranya melakukan berbagai upaya intervensi dan melakukan keterlibatan proaktif yang lebih dari biasanya di Sudan Selatan. Penelitian ini menggunakan perspektif Konstruktivisme oleh Alexander Wendt yang mengedepankan pembahasan mengenai bagaimana perilaku antarnegara atau budaya anarki terkonstruksi melalui interaksi. Dengan menggunakan perspektif tersebut, tulisan ini membahas bagaimana proses interaksi yang terjadi antara Cina dengan Sudan Selatan mengubah perilaku dan pengimplementasian prinsip non-intervensi Cina di Sudan Selatan.