Abstract:
Hubungan AS dan Iran sangat buruk selama beberapa dekade setelah terjadinya Revolusi Iran, tetapi hubungan kedua negara sempat membaik pada saat pemerintahan Presiden Obama. Obama berhasil membuat Iran menyetujui kesepakatan yang mengatur tentang program nuklir Iran, sebagai gantinya AS dan PBB mau meringankan sanksi yang diberikan kepada Iran, kesepakatan itu adalah JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action). Namun hal itu berubah pada masa pemerintahan Presiden Trump karena Trump menarik AS keluar dari kesepakatan JCPOA dan kembali memberikan sanksi kepada Iran, hal itu membuat Iran marah dan hubungan kedua negara kembali memburuk sepanjang pemerintahan Presiden Trump. Untuk itu penulis memfokuskan penelitian ini dengan pertanyaan penelitian, “Bagaimana hubungan antara Amerika Serikat dan Iran selama masa pemerintahan Trump dapat mempengaruhi harga minyak dunia?”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dinamika dalam hubungan antara Amerika Serikat dan Iran selama masa pemerintahan Presiden Trump, serta semua permasalahan dan konflik yang terjadi selama rentang waktu tersebut. Kemudian penulis ingin menjelaskan bagaimana hubungan kedua negara itu dapat mempengaruhi harga minyak dunia dalam periode waktu tersebut. Untuk membantu menjelaskan permasalahan yang ada dan menjawab pertanyaan penelitian pada penelitian ini, maka penulis menggunakan Teori Konflik dan Teori Supply Demand. Selain itu penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif untuk menjadi alat bagi penulis dalam melakukan analisis terhadap variabel-variabel yang ada pada penelitian ini. Setelah melakukan penelitian ini penulis mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan penelitian yang ada, bahwa selama masa pemerintahan Trump sempat terjadi beberapa kali kenaikan pada harga minyak dunia, dan kenaikan harga itu merupakan respons dari pasar minyak terhadap hubungan AS dan Iran yang konfliktual selama masa pemerintahan Trump. Harga minyak yang berada pada level tertentu saat sebelum terjadi konflik antara kedua negara itu, kemudian mengalami kenaikan sebagai respons terhadap konflik yang terjadi saat itu.