Abstract:
Industri 4.0 ini memberikan dampak terhadap berbagai bidang kehidupan manusia, terutama
dalam bidang ekonomi. Perkembangan industri menjadi industri 4.0 ditandai dengan adanya
perkembangan teknologi untuk mempermudah kehidupan manusia, salah satunya adalah
proses pembukuan bagi pelaku UMKM di Indonesia. Saat ini sudah banyak developer, baik dari
luar negeri maupun dalam negeri, yang sudah menciptakan dan mengembangkan berbagai
sistem informasi aplikasi pembukuan yang berkualitas dan mudah untuk digunakan dalam
perangkat-perangkat digital seperti smartphone, laptop, maupun komputer. Salah satu
developer yang mengembangkan sistem informasi tersebut adalah BeeGroup yang menciptakan
aplikasi pembukuan BukuKas yang cocok untuk digunakan para pelaku UMKM. Hal ini menjadi
peluang yang dapat dimanfaatkan masyarakat Indonesia, khususnya pengusaha mikro dan kecil
yang merupakan bagian dari perekonomian di Indonesia.
Pelaku UMKM yang masih belum menerapkan aplikasi pembukuan akan terus
beranggapan bahwa pembukuan itu rumit dan dapat berakhir dengan pelaku usaha tersebut
tidak melakukan pembukuan. Oleh karena itu, pelaku usaha perlu mengganti cara proses
pembukuannya dengan menggunakan aplikasi pembukuan. Sehingga dengan menggunakan
aplikasi pembukuan yang berkualitas, pelaku UMKM akan merasakan manfaat dari aplikasi
tersebut yang kemudian diharapkan akan mengubah pola pikir yang menyatakan bahwa
pembukuan itu rumit dan sulit diterapkan.
Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif,
dimana penelitian dilakukan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakter objek penelitian,
dan cenderung menggunakan analisis yang dipandu oleh landasan teori yang didapat melalui
berbagai regulasi, website, buku dan artikel. Sumber data primer diperoleh dari kuesioner yang
dibagikan kepada anggota BukuKas Indonesia pada aplikasi Facebook.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui adanya manfaat yang
dirasakan oleh pelaku usaha mikro dan kecil dalam menerapkan aplikasi pembukuan BukuKas
dalam usahanya. Kualitas sistem informasi aplikasi pembukuan juga sudah tergolong cukup baik,
namun masih ada beberapa kekurangan dalam aplikasi tersebut. Pelaku usaha mikro dan kecil
juga merasakan beberapa kesulitan dalam menerapkan aplikasi pembukuan dalam usahanya.
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan dari sisi responden yang tidak mewakili seluruh
pelaku usaha mikro dan kecil yang pernah menggunakan aplikasi pembukuan BukuKas. Saran
yang diberikan ditujuan kepada tiga pihak, yaitu para pelaku usaha mikro dan kecil di Indonesia
untuk mempertimbangkan penggunaan aplikasi pembukuan dalam usahanya, pengembangan
dan perbaikan bagi developer aplikasi pembukuan BukuKas, dan penggunaan responden yang
sudah tidak lagi menggunakan aplikasi pembukuan BukuKas.