Abstract:
Pasar modal merupakan tempat bertemunya dua pihak, pihak pertama adalah perusahaan emiten
yang membutuhkan dana, sedangkan pihak kedua adalah investor yang ingin menanamkan
dananya. Dalam berinvestasi, investor akan memilih perusahaan-perusahaan yang potensial
karena investor mengharapkan imbalan atau pengembalian (return) dari perusahaan atas investasi
yang dilakukannya. Return yang akan diterima oleh investor dibagi menjadi dua, yaitu dividend
dan capital gain. Dividend merupakan sebagian laba yang diberikan untuk para pemegang saham
yang jumlahnya sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut,
sedangkan capital gain merupakan selisih harga antara pembelian dan penjualan dengan harga
yang lebih tinggi dibandingkan pembelian. Kebijakan dividen merupakan salah satu kebijakan
perusahaan yang dilakukan untuk menentukan pemakaian laba yang diperoleh perusahaan, apakah
laba akan dibagikan kepada para pemegang saham atau dijadikan sebagai laba ditahan untuk
diinvestasikan kembali di masa yang akan datang. Persentase laba yang akan dibagikan dalam
dividen tunai disebut sebagai dividend payout ratio (DPR). Perusahaan yang membagikan laba
dalam jumlah yang besar dalam bentuk dividen akan menunjukkan kondisi keuangan perusahaan
yang sehat dan memiliki prospek yang bagus di masa depan.
Kebijakan dividen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya:
profitabilitas, solvabilitas, dan ukuran perusahaan. Perusahaan yang sudah efektif dan efisien
dalam mengelola aset yang dimiliki akan menghasilkan keuntungan atau laba yang dapat
digunakan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham. Perusahaan dengan tingkat
solvabilitas yang tinggi menunjukkan utang atau kewajiban yang harus dilunasi semakin besar
sehingga akan mengurangi keuntungan atau laba yang diperoleh perusahaan dan kemampuan
untuk membayar dividen kepada pemegang saham juga akan semakin rendah. Perusahaan dengan
ukuran yang besar akan lebih mudah masuk ke pasar modal dan memperoleh dana dalam waktu
yang lebih cepat sehingga dapat memiliki kemampuan untuk membagikan dividen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, solvabilitas,
dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks
LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2020. Data perusahaan diperoleh melalui laporan
tahunan dan laporan keuangan perusahaan. Pemilihan sampel ini dilakukan dengan metode
purposive sampling dan diperoleh sebanyak 13 perusahaan sampel yang memenuhi kriteria
penelitian. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program Eviews
versi 9. Penelitian ini menggunakan teknik pengolahan dan analisis data berupa analisis statistik
deskriptif, estimasi model data panel, uji asumsi klasik, uji hipotesis, dan analisis model regresi
data panel menggunakan Eviews 9.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) profitabilitas berpengaruh terhadap
kebijakan dividen; 2) solvabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen; 3) ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap kebijakan dividen; dan 4) profitabilitas, solvabilitas, dan ukuran perusahaan
secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Saran bagi investor dan perusahaan
adalah sebaiknya lebih memperhatikan profitabilitas, solvabilitas, dan ukuran perusahaan karena
akan mempengaruhi besaran dividen yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham.
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain, memperluas populasi
penelitian, serta menambah periode waktu penelitian.