Abstract:
Perusahaan di Indonesia mengalami perkembangan pesat yang ditandai dengan pertambahan
perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal. Perusahaan harus melakukan inovasi untuk
menjadi unggul dibandingkan pesaing. Dalam melakukan inovasi, perusahaan memerlukan
dana yang dapat dipenuhi oleh investor. Investor akan menilai kinerja perusahaan melalui
laporan keuangan. Laporan keuangan harus dipublikasikan sesuai dengan standar akuntansi
dan dengan tepat waktu agar informasi tetap relevan bagi investor. Maka, laporan keuangan
perlu diaudit untuk memastikan bahwa laporan telah dibuat dengan wajar dan sesuai dengan
standar. Akan tetapi, terdapat perusahaan yang terlambat dalam menyampaikan laporan
keuangan dan salah satunya merupakan perusahaan subsektor makanan dan minuman. Faktor
yang dapat menentukan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yaitu lama auditor
menyampaikan laporan audit yang disebut dengan audit delay karena proses audit
membutuhkan waktu yang tidak sedikit karena adanya berbagai macam kondisi pada
perusahaan yang membuat auditor perlu berhati-hati dalam melakukan audit.
Audit delay dapat disebabkan oleh berbagai faktor yaitu: ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan solvabilitas. Perusahaan dengan ukuran besar cenderung memiliki audit
delay lebih singkat karena mendapat perhatian lebih dari publik dan dianggap memiliki
pengendalian internal yang baik dimana akan membantu proses audit untuk diselesaikan
dengan lebih cepat. Selanjutnya, perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi cenderung
memiliki audit delay lebih cepat karena profitabilitas yang tinggi merupakan kabar baik yang
ingin segera disampaikan ke publik. Maka, manajemen perusahaan akan membantu proses
audit agar diselesaikan dengan lebih cepat. Perusahaan dengan solvabilitas tinggi cenderung
memiliki audit delay lebih panjang karena solvabilitas yang tinggi menandakan risiko yang
tinggi dan adanya kesulitan uang. Maka, auditor perlu berhati-hati dalam melakukan audit,
sehingga audit delay akan semakin panjang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan solvabilitas terhadap audit delay pada perusahaan subsektor makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2020. Pemilihan sampel
dilakukan dengan metode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 17 perusahaan. Akan
tetapi terdapat outlier yang perlu dieliminasi, sehingga analisis dilakukan terhadap 12
perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah hypothetico-deductive.
Pengolahan data menggunakan Eviews versi 12.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas dan solvabilitas
berpengaruh secara parsial terhadap audit delay. Sedangkan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan solvabilitas secara simultan berpengaruh terhadap audit delay. Ketiga
variabel independen tersebut dapat menjelaskan audit delay sebesar 16,92%. Perusahaan
subsektor makanan dan minuman diharapkan dapat memperhatikan profitabilitas dan
solvabilitas perusahaan yang dapat mempersingkat audit delay. Auditor diharapkan dapat
melakukan proses audit sesuai dengan Standar Audit agar laporan keuangan dapat
dipublikasikan tepat waktu. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan menambah
variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap audit delay.