Abstract:
Revolusi industri 4.0 saat ini, membuat keadaan ekonomi menjadi berkembang sangat pesat.
Tingkat persaingan antar perusahaan menjadi semakin tinggi. Tentunya membuat perusahaan
dituntut untuk lebih kreatif dan memiliki keuanggulan yang kompetitif dibandingkan dengan
pesaingnya. Sehingga akan menimbulkan tekanan bagi perusahaan supaya menghasilkan
produk dan pelayanan yang terbaik demi bisa bertahan di revolusi 4.0 ini dengan melakukan
berbagai cara. Namun, seringkali upaya yang dilakukan dirintangi oleh berbagai tindakan
kecurangan atau fraud dalam perusahaan. Tindakan kecurangan atau fraud tersebut
memberikan dampak yang signifikan terhadap perusahaan. Dengan demikian, perlu adanya
pengendalian internal yang baik khususnya pada siklus persediaan dan pergudangan untuk
meminimalisir terjadinya risiko tindakan kecurangan.
Fraud merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok
dengan sengaja bertujuan untuk menguntungkan dirinya atau kelompoknya dan merugikan
pihak lain. Fraud ini terjadi karena adanya pemicu yang biasanya disebabkan oleh tekanan,
peluang, dan rasionalisasi. Sehingga dibutuhkan tindakan preventif dengan membuat
pengendalian internal yang efektif dalam perusahaan. Pengendalian internal tersebut terdiri
dari lima komponen yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian,
informasi dan komunikasi, dan monitoring. Kelima komponen pengendalian tersebut
diharapkan dapat mengidentifikasi dan meminimalisir terjadinya tindakan kecurangan.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif analisis. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan dan studi kepustakaan. Studi
lapangan berupa wawancara, observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Objek penelitian ini yaitu
evaluasi pengendalian internal pada siklus persediaan dan pergudangan dalam meminimalisir
risiko terjadinya kecurangan di PT Herlinah Cipta Pratama.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa pengendalian
internal yang ditetapkan oleh perusahaan dikatakan sudah cukup baik. Hal ini dibuktikan
dengan adanya beberapa kekuatan dari pengendalian internal perusahaan. Namun masih
terdapat risiko-risiko yang terjadi dan perlu diperhatikan. Dengan demikian, terdapat beberapa
saran yang dapat digunakan dalam memperbaiki pengendalian internal perusahaan untuk
meminimalisir risiko tindakan kecurangan.