Abstract:
Kebangkrutan merupakan ancaman terbesar bagi perusahaan. Perusahaan dapat meminimalisir
ancaman kebangkrutan dengan melakukan analisis prediksi kebangkrutan menggunakan
model prediksi kebangkrutan. Model prediksi kebangkrutan ini dapat dijadikan sebagai alat
untuk menilai kesehatan perusahaan. Hasil penilaian kesehatan perusahaan berdasarkan model
prediksi kebangkrutan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi investor, kreditur,
dan stakeholder yang lain dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Terdapat 4 model prediksi kebangkrutan yang umum digunakan, yaitu model
Altman Modifikasi, Springate, Zmijewski, dan Grover. Hasil penilaian dari masing-masing
model dibandingkan dengan opini audit untuk mengetahui model manakah yang paling sesuai
untuk menilai kesehatan perusahaan sub industri hotel, resor, dan kapal pesiar yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis.
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan tahunan dan laporan
keuangan perusahaan sub industri hotel, resor, dan kapal pesiar yang dipublikasikan pada situs
www.idx.co.id. Data keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan akan diolah dan
dianalisis menggunakan model Altman Modifikasi, Springate, Zmijewski, dan Grover. Hasil
prediksi dari masing-masing model akan dibandingkan dengan opini audit kemudian dihitung
rata-rata persentase kesesuaiannya untuk mengetahui model mana yang paling sesuai untuk
menilai kesehatan perusahaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil penilaian
kesehatan perusahaan antara 4 model. Model Altman Modifikasi merupakan model yang
paling sesuai untuk menilai kesehatan perusahaan dengan rata-rata persentase kesesuaian
antara hasil penilaian dengan opini audit sebesar 89%. Berada di urutan kedua yaitu model
Zmijewski dengan rata-rata persentase kesesuaian sebesar 86%. Berada di urutan ketiga yaitu
model Grover dengan rata-rata persentase kesesuaian sebesar 81%. Model Springate memiliki
rata-rata persentase kesesuaian terendah yaitu sebesar 22%. Investor dan kreditur dapat
mempertimbangkan hasil penilaian kesehatan perusahaan untuk pengambilan keputusan
ekonomi. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan model prediksi yang lain, memperluas
periode pengamatan, dan melakukan penelitian pada sub industri lain.