Abstract:
Industri kuliner adalah salah satu industri yang berkembang pesat di Indonesia. Variasi dan
keunikan-keunikannya yang membuat industri ini terus berkembang. Seiring dengan
perkembangan industri tersebut, persaingan pada industri kuliner juga semakin ketat. Strategi
dan inovasi harus bisa ditingkatkan untuk membuat perusahaan di industri kuliner tersebut
tidak ketinggalan zaman dan terus dipandang masyarakat. Dalam menciptakan strategi dan
inovasi yang tepat, perlu informasi yang tepat pula agar tetap bisa bersaing dengan kompetitor
dan meningkatkan penerimaan pendapatan. Salah satu cara untuk mendukung tujuan tersebut
adalah adanya aktivitas pengendalian yang sesuai dengan siklus pendapatannya.
Penelitian ini menggunakan teori sistem informasi akuntansi pada siklus
pendapatan. Selain itu pada penelitian ini juga menggunakan teori aktivitas pengendalian
berdasarkan COSO ERM untuk diterapkan pada siklus pendapatan perusahaan. Pada siklus
pendapatan, terdapat beberapa aktivitas, yaitu penerimaan pesanan, pengiriman barang,
penagihan dan penerimaan kas. Terdapat berbagai ancaman yang dapat mengganggu aktivitasaktivitas
tersebut. Aktivitas pengendalian tersebut dilaksanakan untuk memberikan keyakinan
wajar bagi perusahaan bahwa tujuan pengendalian dapat tercapai. Dengan dikendalikannya
risiko dan ancaman pada siklus pendapatan, diharapkan penerimaan pendapatan perusahaan
dapat ditingkatkan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian descriptive study. Descriptive
study adalah metode yang didesain untuk mengumpulkan data yang mendeskripsikan
karakteristik dari seseorang, kejadian, atau situasi yang sedang diteliti. Penelitian ini dilakukan
pada Bakso Kemon Galaxy yang bergerak di industri kuliner. Teknik pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan dan studi kepustakaan. Penelitian
lapangan dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi, sedangkan studi
kepustakaan dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan aktivitas
pengendalian.
Setelah dilakukannya penelitian dan pembahasan, ditemukan bahwa masih
terdapat penerapan aktivitas pengendalian pada Bakso Kemon Galaxy yang belum memadai.
Struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan yang ada pada Bakso Kemon Galaxy belum
memadai, karena Bakso Kemon Galaxy tidak membedakan bagian kitchen dan bar meskipun
kedua bagian tersebut memiliki deskripsi pekerjaan yang berbeda. Otorisasi pada kegiatan
penerimaan pesanan belum memadai karena waiter dan kasir diberikan kewenangan oleh
manager untuk saling bertukar pekerjaan dan karyawan perusahaan belum memiliki nomor
identifikasi khusus. Pemisahan fungsi yang dijalankan juga belum memadai, Fungsi custody
dan recording masih dijalankan oleh waiter dan kasir yang dapat saling bertukar pekerjaan,
Sebaiknya waiter hanya melakukan pemesanan dan pengiriman pesanan saja dan kasir hanya
melakukan penagihan serta penerimaan pembayaran. Penggunaan dan desain dokumendokumen
pada Bakso Kemon Galaxy cukup memadai, namun dokumen tersebut belum diberi
prenumbered dan dokumen captain order belum memiliki kolom otorisasi bagi kasir, kitchen
dan bar. Sebaiknya dokumen captain order diberi prenumbered dan diberi kolom otorisasi
bagi kasir, kitchen dan bar. Pengamanan atas aset dan dokumen yang dijalankan belum
memadai, Aset kas yang diterima atas pembayaran dari pelanggan hanya disimpan pada laci
yang tidak terkunci. Sebaiknya laci yang digunakan untuk menyimpan aset kas tersebut diberi
kunci. Pemeriksaan independen atas proses pada siklus penjualan di Bakso Kemon Galaxy
sudah dijalankan namun pemeriksaan independen atas pada dokumen-dokumen pendukung
proses aktivitas penjualan tersebut belum dijalankan. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan
independen pada dokumen-dokumen pendukung tersebut.