Abstract:
Laporan keuangan merupakan salah satu dasar pertimbangan pengambilan keputusan ekonomi bagi pengguna laporan keuangan seperti investor dan kreditor. Oleh sebab itu, laporan keuangan haruslah disajikan dengan sebenar-benarnya sesuai dengan kondisi perusahaan dan standar yang berlaku. Namun berdasarkan data ACFE (Association of Certified Fraud Examiners), fraud dalam laporan keuangan terus bertumbuh secara global dan setidaknya telah merugikan 5% dari pendapatan organisasi. Pada teori fraud triangle, salah satu hal yang dapat memotivasi pelaku kecurangan adalah terdapatnya insentif untuk melakukan kecurangan. Perusahaan dengan tekanan finansial akan memiliki insentif untuk memanipulasi laporan keuangannya agar tetap terlihat baik di mata pengguna laporan keuangan, khususnya investor dan kreditor yang berperan penting dalam pendanaan perusahaan. Tekanan finansial dapat berbentuk rendahnya profitabilitas dan lemahnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada seluruh pengguna laporan keuangan terkait profitabilitas, solvabilitas dan fraud laporan keuangan serta pengaruh profitabilitas dan solvabilitas yang merupakan faktor finansial terhadap fraud laporan keuangan. Profitabilitas merupakan kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba yang dalam penelitian ini diukur dengan indikator ROE (Return on Equity). Solvabilitas merupakan kemampuan sebuah perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya yang dalam penelitian ini diukur menggunakan indikator DAR (Debt to assetss Ratio). Fraud laporan keuangan merupakan tindakan sengaja yang mengakibatkan kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan yang dalam penelitian ini diukur menggunakan Beneish M-Score.
Metode penelitian ini adalah metode pengujian hipotesis yang akan membuktikan apakah variabel independent akan mempengaruhi variabel dependen. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan-perusahaan pada sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2015 sampai dengan 2019. Pengumpulan data laporan keuangan diperoleh melalui situs perusahaan terkait dan juga situs Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara profitabilitas dan solvabilitas terhadap fraud laporan keuangan secara parsial maupun secara simultan. Dimana profitabilitas dan solvabilitas hanya mampu menjelaskan fraud laporan keuangan sebesar 27,1%. Hal ini sejalan dengan teori fraud triangle, dimana terdapat 3 faktor utama yang memotivasi terjadinya fraud. Dimana profitabilitas dan solvabilitas merupakan salah satu faktor tekanan finansial yang mendorong elemen insentif untuk melakukan kecurangan. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa terjadinya kecurangan laporan keuangan tidak hanya didasari oleh baik buruknya kondisi keuangan perusahaan namun juga harus dipengaruhi bersama-sama dengan kesempatan melakukan kecurangan dan rasionalisasi akan perbuatan kecurangan.