dc.description.abstract |
Dengan adanya perkembangan zaman, sektor usaha harus lebih dapat bersaing dengan
memberikan nilai lebih kepada pelanggan, terlebih di era pandemi COVID-19. Hal ini juga
berdampak pada sektor usaha kuliner. Café dituntut untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan melalui sarana dan prasarana yang baik, makanan dan minuman yang disajikan
enak, hingga penerapan protokol kesehatan di era pandemi COVID-19. TLD Café sebagai
salah satu café di Bandung sedang menghadapi permasalahan yaitu penurunan kepuasan
pelanggan dikarenakan kualitas pelayanan yang diberikan. Hal ini ditunjukkan dengan
peningkatan jumlah keluhan pada tahun 2020 hingga 2021. Oleh karena itu, TLD Café perlu
melakukan pemeriksaan operasional atas aktivitas pelayanan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan.
Pemeriksaan operasional adalah tinjauan atas aktivitas dan cara pengelolaan
operasi dari organisasi dengan tujuan untuk memeriksa efektivitas, efisiensi, dan
keekonomisan kegiatan tersebut untuk mencapai kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan
merupakan perasaan senang atau kecewa pelanggan atas terpenuhinya harapan baik melalui
produk maupun pelayanan yang diberikan. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan,
perusahaan harus memperhatikan kualitas pelayanan yang diberikan. Kualitas pelayanan
memiliki lima dimensi yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang
mendeskripsikan kebijakan, prosedur, dan metode operasi TLD Café mengenai kualitas
pelayanan pelanggan melalui sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara studi pustaka dan studi lapangan dengan wawancara, observasi, dan kuesioner.
Pengolahan data dilakukan dengan analisis lima dimensi kualitas pelayanan dan empat
pernyataan kepuasan pelanggan. Dalam menganalisis kuesioner digunakan skala likert.
Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan pada TLD Café, kuaitas
pelayanan yang diberikan sudah cukup baik namun masih terdapat kelemahan pada sarana
prasarana, sistem operasi perusahaan, dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur di masa
pandemi COVID-19. TLD Café juga tidak memiliki SOP, prosedur, job description, dan
peraturan yang tertulis formal. Hal ini menyebabkan karyawan tidak dapat memberikan
pelayanan yang optimal. Berdasarkan penilaian pelanggan terkait lima dimensi kualitas
pelayanan, ditemukan bahwa rata-rata skor akhir setiap dimensi adalah tangible sebesar
70,5%, reliability sebesar 78,5%, responsiveness sebesar 63,2%, assurance sebesar 73,2%,
dan empathy sebesar 59,3%. Selain itu, dari penilaian empat pernyataan kepuasaan pelanggan
ditemukan skor akhir pernyataan satu sebesar 75,0%, pernyataan dua sebesar 74,2%,
pernyataan tiga sebesar 62,4%, pernyataan empat sebesar 59,6%. Melalui temuan tersebut,
peneliti memberikan rekomendasi yang dapat mengatasi kelemahan dan meningkatkan
kepuasan pelanggan. Rekomendasi yang diberikan adalah menyediakan sarana prasarana yang
memadai dan sesuai protokol kesehatan untuk karyawan dan pelanggan, membuat kebijakan,
prosedur dan aturan, serta memberikan catatan kecil kepada karyawan untuk mengingatkan
mengenai apa yang harus dilakukan. Selain itu TLD Café juga melakukan briefing opening
rutin, meningkatkan kepekaan karyawan, membagi tugas stand by karyawan, dan membuat
tabel check list mengenai kelengkapan peralatan dan kebersihan sarana prasarana. TLD Café
juga diharapkan dapat lebih rutin melakukan pemeriksaan operasional untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan. Selain itu, terdapat saran untuk peneliti lain agar melakukan pemeriksaan
pada bagian wahana tempat wisata. |
en_US |