Peranan activity-based costing system dalam perhitungan harga pokok jasa laundry untuk mengetahui laba perusahaan : studi kasus pada Angel Wash

Abstract

Industri jasa laundry semakin diminati seiring dengan perkembangan zaman. Menurut www.swa.co.id, pertumbuhan jasa laundry pada tahun 2013 mencapai 16% dan tahun 2014 mencapai20%. Sebagian besar usaha jasa laundry yang belum mengetahui laba yang diperoleh perusahaan atas kegiatan operasional laundry mereka. Angel Wash merupakan salah satu perusahaan laundry yang belum mengetahui laba yang diperoleh perusahaan. Angel Wash terletak di Babakan Jeruk, Bandung. Angel Wash menyediakan berbagai jasa laundry mulai dari cuci kiloan, satuan, bedcover, tas, sepatu, karpet, boneka hingga gorden. Dengan melakukan perhitungan harga pokok jasa laundry, perusahaan dapat mengetahui laba yang diperoleh atas kegiatan operasional perusahaan. Perhitungan harga pokok jasa laundry menghasilkan informasi biaya yang dapat digunakan perusahaan untuk pengambilan keputusan. Perhitungan harga pokok jasa laundry ditunjang dengan menggunakan suatu sistem pembebanan biaya. Pada umumnya, terdapat dua sistem pembebanan biaya yaitu Traditional Costing System dan Activity Based Costing Systematau lebih dikenal dengan sistem ABC. Penulis memilih untuk menggunakan sistem ABCkarena dapat menghasilkan informasi biaya yang lebih akurat dibandingkan dengan Traditional Costing System, walaupun pengukuran dengan menggunakan sistem ABC lebih sulit untuk dilakukan dan membutuhkan biaya yang lebih mahal. Oleh sebab itu, dalam penerapannya perlu adanya pertimbangan cost dan benefit. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Dalam penelitian yang berlangsung dari bulan Agustus hingga Desember 2016 ini, penulis menggunakan data Angel Wash pada bulan September 2016. Data ini merupakan data terakhir dan data yang paling relevan yang mampu penulis dapatkan. Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan studi literatur. Untuk mengetahui dampak lingkungan yang terjadi pada masyarakat sekitar, penulis juga melakukan wawancara dengan beberapa pihak yang berada di daerah tersebut. Berdasarkan wawancara dengan pemilik Angel Wash, pihak laundry menetapkan harga jual berdasarkan harga pasar dengan cara benchmark. Oleh sebab itu, penulis melakukan perhitungan harga pokok jasa laundry dengan menggunakan sistem ABC untuk menghasilkan informasi biaya yang lebih baik. Penulis membatasi lingkup penelitian hanya untuk pencucian kiloan karena layanan jasa yang ditawarkan Angel Wash sangat beragam dan mayoritas layanan jasa yang dilakukan di Angel Wash adalah pencucian kiloan. Dengan menggunakan sistem ABC, dapat diketahui bahwa semakin besar jumlah kilogram pakaian yang dicuci maka semakin besar juga keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hal ini dikarenakan biaya tidak langsung yang dibebankan akan semakin besar apabila perusahaan menerima pesanan dengan jumlah kilogram pakaian yang kecil.Perusahaan dapat memperoleh keuntungan paling rendah sebesar 6,25% dari harga jual sampai yang paling tinggi sebesar 45,85% dari harga jual yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya. Untuk pencucian dengan berat satu kilogram, perusahaan telah melakukan alternatif dengan mencampur pakaian tersebut dengan bedcover sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian.Oleh sebab itu, penulis menyarankan agar Angel Wash menggunakan ABC System dalam perhitungan harga pokok jasa kiloan dan juga untuk jasa yang lain, sehingga perusahaan dapat mengetahui berapa laba yang diperoleh dari jasa yang diterima atau laba per pelanggan dan perusahaan bisa menggunakan informasi tersebut dalam pengambilan keputusan untuk hal-hal lain seperti menentukan harga jual berdasarkan biaya dan laba yang diinginkan perusahaan.