dc.description.abstract |
Dalam kurun waktu hingga satu dekade terakhir, kombinasi bisnis menjadi salah satu aktivitas yang banyak dilakukan perusahaan dalam memperluas pasar maupun mengatasi kesulitan keuangan. Fenomena kombinasi bisnis ini menarik karena aktivitas terus terjadi dan berkembang di dunia saat ini. Kombinasi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan diharapkan akan memengaruhi kinerja perusahaan yang ditunjukkan dari profitabilitasnya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tren profitabilitas perusahaan pada periode sebelum maupun kombinasi bisnis serta mengetahui ada atau tidaknya perbedaan profitabilitas perusahaan sebelum dan sesudah kombinasi bisnis.
Kombinasi bisnis dapat dilakukan perusahaan dalam berbagai bentuk, baik berupa penggabungan horisontal, vertikal, maupun konglomerasi. Kombinasi bisnis dilakukan dengan berbagai motif, misalnya memperluas pasar, meningkatkan kapasitas produksi, dan menambah jenis produk. Berbagai motif ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan perusahaan. Selain itu, dua perusahaan yang melakukan kombinasi bisnis berusaha melakukan integrasi agar dapat beroperasi secara sinergis. Dengan mencapai sinergi, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasinya. Peningkatan penjualan dan efisiensi operasi yang lebih baik pada perusahaan akan meningkatkan profitabilitasnya.
Populasi dalam penelitian merupakan perusahaan publik yang melakukan kombinasi bisnis pada tahun 2011. Sampel dipilih menggunakan purposive sampling dan menghasilkan delapan sampel perusahaan. Data dalam penelitian diolah dari sumber sekunder berupa laporan keuangan perusahaan. Profitabilitas diukur menggunakan enam rasio, yaitu net profit margin, operating profit margin, gross profit margin, basic earning power, return on assets, dan return on equity. Masalah penelitian dijawab menggunakan dua metode, yaitu analisis tren dan uji statistik. Analisis tren dilakukan terhadap rasio profitabilitas pada periode sebelum dan sesudah kombinasi bisnis dilakukan, yaitu pada periode tahun 2007–2010 dan 2012–2015. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 24. Uji statistik yang digunakan adalah uji t dua sampel berpasangan untuk menguji apakah kedua sampel mempunyai rata-rata yang secara nyata berbeda ataukah tidak.
Hasil penelitian menunjukkan tren perusahaan sampel pada periode sebelum kombinasi bisnis cenderung menunjukkan profitabilitas yang menurun. Hal ini dipengaruhi oleh terjadinya krisis global pada tahun 2008. Kenaikan biaya, baik biaya pokok penjualan maupun biaya operasi akibat inflasi memengaruhi penurunan profitabilitas. Pada periode setelah kombinasi bisnis dilakukan, mayoritas sampel juga menunjukkan tren penurunan profitabilitas yang disebabkan berbagai alasan seperti penurunan harga komoditas tambang, regulasi pemerintah, menurunnya daya beli masyarakat, dan kenaikan biaya. Menurut uji statistik yang dilakukan, tidak terdapat perbedaan profitabilitas perusahaan sebelum dan sesudah kombinasi bisnis dilakukan. Hal ini dapat terjadi karena sinergi antara kedua perusahaan belum tercapai sehingga tidak dapat mencapai efisiensi. Selain itu, perluasan pasar dan penambahan produk yang dilakukan perusahaan dapat meningkatkan pendapatan, tetapi tidak dapat meningkatkan profitabilitas akibat kenaikan biaya yang besar. |
en_US |